Hari Raya Galungan

Harga Bahan Pangan di Tabanan, Bali Kompak Naik Awal Tahun 2023, Beberapa Juga Alami Kelangkaan

Harga bahan pangan di Tabanan, Bali kompak naik pada awal tahun 2023, selain langka beberapa bahan pokok juga alami kelangkaan.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/I Made Ardhiangga Ismayana
Pedagang telur di kawasan terminal Pesiapan Pak Tony yang sedang melayani pelanggan. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Harga bahan pangan di Tabanan, Bali kompak naik.

Awal tahun 2023 ini, sejatinya memang bersamaan dengan perayaan Galungan dan Kuningan.

Sehingga sebuah kewajaran harga bahan pangan naik. Bahkan bahan pangan naik diketahui sejak perayaan Natal dan Tahun Baru 2022 lalu.

Di sisi lain, meski bahan pangan nyaris seluruh naik, ironisnya, sejumlah bahan pangan mengalami kelangkaan.

Salah satu pedagang telur di Tabanan, Bali Pak Tony mengakui bahwa harga telur naik dari sejak Natal dan Tahun Baru 2022-2023.

Apalagi saat ini juga berbarengan dengan perayaan hari raya umat Hindu Bali, Galungan dan Kuningan.

“Sudah sejak Natal terus tahun baru sekarang Galungan dan Kuningan,” ucapnya ketika ditemui dilapaknya di kawasan terminal Pesiapan Dauh Peken, Kecamatan Tabanan Tabanan, Senin 2 Januari 2023.

Pak Tony menjelaskan, harga telur berukuran kecil saat ini, ialah sekitar Rp 50 ribu.

Yang sedang sekitar Rp 52 ribu dan besar Rp 54 ribu.

Baca juga: Nampah Kebo Jelang Hari Raya Galungan, Desa Pandak Gede, Tabanan, Bali, Potong Delapan Ekor Kerbau

Padahal sebelumnya, harga telur tidak terlalu naik seperti saat ini.

“Sekarang semua naik. Saya ini ambil di Penebel,” ungkapnya.

Di bagian lain, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tabanan, melakukan monitoring terhadap sembilan komoditi bahan pangan.

Dimana sembilan komiditi itu, mengalami kenaikan pada awal pekan tahun 2023.

Komoditi yang mengalami lonjakan harga didominasi oleh bahan pangan hasil perkebunan.

Lonjakan harga yang menonjol diantaranya, cabai rawit merah dari posisi Rp 45.000 per kg pada perdagangan minggu lalu naik menjadi Rp 85.000 per kg atau naik 89 persen saat ini.

Lanjut kemudian cabai merah besar dari Rp 15.000 per kg pada perdagangan minggu lalu naik menjadi Rp 20.000 per kg atau naik 33 persen saat ini, cabai rawit hijau dari perdagangan Rp 40.000 per kg naik menjadi Rp 50.000 per kg atau naik 25 persen, dan kacang panjang dari Rp 10.000 per kg naik menjadi Rp 16.000 per kg atau naik 60 persen.

Sedangkan diluar hasil perkebunan, komoditi yang mengalami lonjakan terjadi pada harga telur ayam ras yang naik dari posisi Rp 26.000 per kg pada perdagangan minggu lalu, ke posisi Rp 27.000 per kg atau naik 4 persen saat ini.

Hal sama juga terjadi pada komoditi ikan kembung (jenis ikan tangkap) yang mengalami lonjakan harga dari posisi Rp 38.000 per kg menjadi Rp 40.000 per kg saat ini.

Baca juga: Jelang Hari Raya Galungan, Harga Bahan Pokok di Denpasar, Bali Cenderung Alami Kenaikan

Pengawas Perdagangan Ahli Muda Disperindag Tabanan, Nurhayati mengatakan, ada kenaikan pada sejumlah komoditi bahan pangan.

Dibandingkan Minggu lalu, lonjakan terjadi pada awal pekan 2023 ini.

Dan ada komoditi pangan sampai mengalami kelangkaan di pasaran.

Kelangkaan misalnya ialah kacang panjang.

Dimana kacang panjang selain melonjak juga langka.

“Kalau lonjakan cabai rawit merah naik sampai 89 persen. Tapi saaat ini, yang paling susah dicari masyarakat ialah kacang panjang. Selain harganya naik, tapi juga mengalami kelangkaan disejumlah pasar tradisional di Tabanan,” ucapnya.

Menurut dia, pihaknya memprediksi bahwa kenaikan dikarenakan permintaan konsumen akan kebutuhan bahan pangan itu sendiri.

Sebab, perayaan hari raya kemudian pergantian tahun cukup mepet di Bali. Mulai Natal dan Tahun Baru, dan saat ini perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Akibatnya, lonjakan harga di sejumlah komoditi terus berlanjut.

Termasuk membuat harga komoditi seperti telur ayam ras yang sebelumnya sempat melemah, kini kembali menguat.

“Sekitar dua bulan lalu, harga telur ayam ras ini sempat turun sedikit menyentuh Rp 25.000 per kg. Tapi kini harganya kembali naik,” bebernya. (ang).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved