Berita Bali

Kebo Iwa Express Tenggelam di Perairan Ketewel Bali, Bocor Setelah 20 Menit Tinggalkan Pelabuhan

Kebo Iwa Express mengalami kebocoran dan tenggelam di perairan Ketewel Gianyar, Bali

Istimewa
Sebuah fastboat Kebo Iwa Express, tenggelam saat hendak mengangkut penumpang dari Nusa Penida menuju ke Pelabuhan Sanur, Selasa 3 Januari 2023 - Kebo Iwa Express Tenggelam di Perairan Ketewel Bali, Bocor Setelah 20 Menit Tinggalkan Pelabuhan 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Fastboat atau kapal cepat Kebo Iwa Express dari Pelabuhan Maruti Nusa Penida, Klungkung, mengalami kebocoran dan tenggelam di perairan Ketewel, Sukawati, Gianyar, Bali, Selasa 3 Januari 2023, sekitar pukul 17.20 Wita.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu karena 28 penumpang dan kru kapal berhasil menyelamatkan diri.

“Telah terjadi kapal tenggelam fastboat Kebo Iwa yang berangkat dari Pelabuhan Maruti Nusa Penida pukul 16.50 Wita. Sekira pukul 20 menit setelah perjalanan kapal mengalami kebocoran dan kemudian tenggelam di perairan Ketewel Gianyar,” ujar Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Rabu 4 Januari 2023.

Satake Bayu mengatakan, semua penumpang dan ABK selamat.

Baca juga: Cuaca Buruk Jadi Pemicu Fastboat Kebo Iwa Express Tenggelam di Perairan Gianyar Bali

“Jumlah penumpang sebanyak 28 orang bisa diselamatkan ditolong oleh fastboat yang melintas menuju ke Pelabuhan Sanur. Kondisi penumpang mengalami luka-luka ringan,” imbuhnya.

Kecelakaan itu viral di media sosial.

Seluruh kru dan penumpang selamat menurut informasi Basarnas Bali.

“Disampaikan bahwa seluruh penumpang dan kru kapal telah dievakuasi dalam keadaan selamat oleh kapal yang berada di sekitar Pelabuhan Sanur Denpasar dan dibawa menuju Pelabuhan Sanur,” tulis laporan tersebut.

Info kejadian sekira pukul 17.20 Wita dan perkiraan lokasi kejadian berada di 2 Mil arah timur Pelabuhan Sanur (8°40'7.05"S - 115°17'32.15"T).

Kebo Iwa Express dari Nusa Penida menuju Pelabuhan Sanur dengan total Person On Boar (POB) 29 orang terdiri dari 6 orang ABK, 23 orang penumpang.

Dari keterangan informasi disebutkan juga bahwa posisi kapal masih berada di lokasi kejadian tidak dapat ditarik.

Kasat Polairud Polres Gianyar, AKP I Wayan Antariksawan menjelaskan, fastboat Kebo Iwa itu tenggelam disebabkan kebocoran pada lambung.

Dia mengatakan, pukul 19,00 Wita, dia mendapat informasi dari anggotanya bahwa telah terjadi kapal karam di Pantai Manyar, Desa Ketewel Gianyar.

Menindaklanjuti informasi tersebut sekitar pukul 19.50 Wita, AKP Antariksawan didampingi KBO bersama anggota mendatangi TKP.

Kata dia, di kapal tersebut yang bertugas sebagai Kapten Wayan Sania asal Serangan, Denpasar.

Sementara ABK-nya, terdiri dari Nengah Cemeng, Agus Purna Wijaya, Wayan Sadra, Toni, dan Resa.

"Berdasarkan manifest, jumlah penumpangnya 28 orang. Namun jumlah penumpang yang naik boat Kebo Iwa tersebut hanya 23 orang. Sedangkan 5 orang penumpang lainnya sudah menyeberang dengan menaiki boat Glory," ungkapnya.

Berdasarkan keterangan Nyoman Murda yang sebagai oprasional boat Kebo Iwa, kata Antariksawan, sebelum karam, pada pukul 16.30 Wita boat lepas jangkar dari pelabuhan Maruti menuju pelabuhan Sanur, setelah berjalan hampir 20 menit boat mengalami kebocoran di perairan Ketewel, Gianyar kemudian tenggelam.

Namun untungnya pada saat kejadian ada beberapa boat yang melintas dengan tujuan Sanur, dan pada saat itu korban yang terombang-ambing di lautan berhasil diselamatkan oleh ABK beserta wisatawan yang kebetulan naik di boat Idola Express dan Semabhu Hilss.

Cuaca buruk yang terjadi di sekitar perairan Sanur saat itu diperkirakan menghantam bagian lambung kapal.

Kuat kemungkinan, hal itulah yang menyebabkan kapal mengalami kebocoran dan terbalik perlahan.

Berdasarkan data dari Kakansar Denpasar, kapal ini memuat 29 orang yang terdiri dari 6 orang ABK dan 23 orang penumpang.

BASARNAS kemudian menerjunkan tim yang tergabung dalam Tim SAR Gabungan untuk melakukan penanganan.

Mereka diantaranya adalah Satpolair, Pengelola Pelabuhan Sanur, perusahaan kapal, Potensi SAR 115 Arjuna Rescue, dan beberapa stakeholder lainnya.

Salah satu petugas dari potensi SAR Arjuna Rescue 115 mengatakan, evakuasi memang terkendala cuaca ekstrem, namun dapat diatasi dengan baik.

“Cuacanya ekstreim, ombaknya besar, anginnya juga kencang, Tapi, untuk evakuasi korban tidak mengalami kesulitan. Hal ini karena sudah banyak kapal yang membantu dan jarak tidak jauh dari darat,” jelas petugas. (zae/weg/yun/mit/hon)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved