Berita Klungkung

Minim Pasokan, Sentra Pemindangan Kusamba Klungkung Paceklik Ikan Tongkol Segar Sejak Awal Desember

Cuaca buruk yang melanda perairan Klungkung, berdampak pada aktivitas di Sentra Pemindangan Ikan di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Aktivitas di sentra pemindangan ikan di Desa Kusamba, Kabupaten Klungkung, Bali, Senin (9/1/2023). 

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Cuaca buruk yang melanda perairan Klungkung, berdampak pada aktivitas di Sentra Pemindangan Ikan di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali.

Para pemindang mengaku panceklik, karena minim pasokan ikan segar dari para nelayan lokal.


Seperti yang diungkapkan seorang pemindang, Kadek Evi. Menurutnya sudah selama sebulan pasokan ikan tongkol segar dari nelayan lokal seret. Situasi ini juga karena cuaca ekstrem yang terjadi di perairan Desa Kusamba, sehingga nelayan tidak bisa melaut.

Baca juga: Dugaan Pemalsuan Ijazah Anggota Dewan, Polres Klungkung Segera Gelar Perkara Khusus


"Panceklik ikan sudah dari awal Desember lalu, sampai sekarang," ujar Kadek Evi, Senin (9/1/2023).


Karena minim pasokan ikan segar, para pemindang ini mengaku memanfaatkan ikan beku hasil tangkapan sebelumnya. Sehingga aktivitas pemindangan masih dapat berjalan.


"Pada bulan Oktober itu hasil tangkapan nelayan lokal cukup banyak. Itu yang distok (dibekukan) dan dipakai sekarang," ungkap Evi.

Baca juga: Naik Sejak 3 Hari, Kenaikan Harga Daging Ayam di Klungkung, Bali Dikeluhkan Pembeli dan Pedagang


Sementara ada juga pemindang lain yang mendatangkan ikan tongkol beku dari luar Klungkung, seperti dari Wilayah Benoa ataupun Banyuwangi.


"Kalau saja tetap memanfaatkan ikan tangkapan nelayan di sini (Klungkung)," ujar Evi. 


Hal serupa diungkapkan nelayan setempat, I Ketut Subrata.

Baca juga: Dianggarkan Rp35 M, Warga Harap Perbaikan Jalan di Kecamatan Dawan Klungkung Segera Terealisasi

Menurutnya hasil tangkapan nelayan dalam beberapa bulan sedikit. Selain karena cuaca buruk, juga akibat ulah ikan lumba-lumba yang menjadi hama bagi nelayan.


"Sekarang perairan Kusamba banyak ikan lumba-lumba. Hasil tangkapan nelayan pasti dimangsa. Jaring juga sampai rusak. Kalau ada lumba-lumba, pasti nelayan tidak dapat hasil tangkapan," keluh Subrata. 


Karena ulah ikan lumba-lumba dan hiu di sekitar perairan Kusamba dan Nusa Penida, para nelayan minim hasil tangkapan. Selain itu setiap habis melaut, para nelayan harus memperbaiki jaring.

Baca juga: Upacara Pamarisudha Bumi di Klungkung Bukan Sebatas Ritual, Jaga Sikap dan Perilaku pada Alam


"Sebenernya ikan tongkol ada, tapi saat terjaring malah dimangsa lumba-lumba. Jaring juga robek karena lumba-lumba. Hampir setiap habis melaut memperbaiki jaring," ungkap Subrata. (*)

 

 

Berita lainnya di Berita Klungkung

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved