Berita Bali
Fenomena Siang Hari Terasa Lebih Lama Dari Biasanya di Bali? Simak Penjelasan BMKG
Apakah Tribuners merasakan periode siang hari di Bali beberapa waktu terakhir terasa lebih lama dari sebelumnya?
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Apakah Tribuners merasakan periode siang hari di Bali beberapa waktu terakhir terasa lebih lama dari sebelumnya?
Atau Tribuners merasakan waktu terbenam Matahari, di Bali terjadi lebih dari pukul 18.30 WITA?
Fenomena tersebut dijelaskan BMKG, karena dipicu adanya gerak semu Matahari dan terjadi setiap tahun.
Saat Matahari bergerak ke arah khatulistiwa.
Baca juga: WASPADA! BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Laut Tinggi di Bali
Baca juga: BMKG Catat Angin Kencang Capai 81 Km/jam di Sebagian Besar Wilayah Bali, Ini Penjelasannya

“Hal ini dikarenakan faktor gerak semu Matahari.
Di mana, pada bulan Januari ini sudah mulai bergerak ke khatulistiwa.
Atas hal itu, masyarakat di Bali merasakan waktu siang hari lebih lama dari biasanya.
Fenomena ini merupakan siklus tahunan yang terjadi saat bulan Januari.
Jadi waktu siang hari lebih lama," kata Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wirajaya, Kamis 12 Januari 2023.
Gede Wirajaya menambahkan, selain faktor gerak semu Matahari.
Hal ini juga disebabkan oleh adanya tekanan rendah yang terjadi di laut Filipina.
Lalu kapan akan kembali normal lama siang harinya?
Pihaknya tidak dapat memprediksikannya kapan akan berangsur normal.
“Maka dengan melemahnya tekanan di laut Filipina, secara otomatis kondisi siang hari lebih lama itu juga berangsur normal.
Namun kapan waktunya (kembali normal) belum tahu kapan," imbuh Gede Wirajaya.
BMKG Wilayah III Denpasar mencatat bahwa dalam sepekan terakhir matahari terbit pada rentan waktu 06.09 hingga 06.10 WITA, sementara waktu terbenamnya terjadi sekira pukul 18.45 WITA.
Sementara itu Kepala Stasiun Geofisika Denpasar, Arief Tyastama menyampaikan bahwa fenomena lama waktu siang di Bali ini sudah terjadi mulai akhir bulan Maret dan awal September 2022 lalu.

“Durasi lama siang disebabkan oleh kemiringan sumbu bumi dan gerak semu tahunan Matahari.
Pada saat dekat soltice selatan 22 Desember (titik balik selatan matahari) lama siang di Denpasar 12,38 jam.
Sebaliknya saat soltice utara (titik balik utara matahari) lama siang di Denpasar mencapai 11,37 jam.
Hal ini karena posisi Denpasar berada di Belahan Bumi Selatan," papar Arief Tyastama.
Dan pada periode 12 hari terakhir diawal tahun 2023 fenomena tersebut masih terjadi, pihaknya mencatat Matahari terbit di Bali pada rentan pukul 06.04 hingga 06.10 WITA.
Sementara terbenam rentan waktu 18.41 hingga 18.48 WITA.
Untuk periode tanggal 13 hingga 31 Januari 2023, data yang didapatkan waktu terbit Matahari pada rentan pukul 06.10 hingga 06.18 WITA, dan waktu terbenam mulai pukul 18.45 hingga 18.47 WITA.(*)
Kisah Inspiratif PMI Asal Bali Nengah Okta, Nekat Demi Penghasilan Lebih Tinggi, Memulai Dari Bawah |
![]() |
---|
Periksha Gelar Asah Keterampilan Senpi di Bali, Simulasi Perampokan hingga Begal di ATM |
![]() |
---|
6 Berita Bali Hari Ini, 40 Burung Perkici Dada Merah Dipulangkan, Jual Daster Omzet Ratusan Juta |
![]() |
---|
Dispar Bali Sidak Hotel dan Restoran di Badung Bali, Dispar: Sampah Masalah Utama Pariwisata |
![]() |
---|
Gerakan Bali Bersih Sampah: Dispar Bali Sidak ke Hotel dan Restoran di Badung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.