Pilpres 2024

Pesan Lugas Megawati Ke Jokowi Untuk Ganjar Pranowo, Jangkar Baja: Ingatlah Kepada Sumbermu

Jaringan Kerja Akar Rumput Bersama Ganjar (Jangkar Baja) Bali menjelaskan adanya pesan lugas dari megawati ke Joko Widodo untuk Ganjar Pranowo

ist
Pesan Lugas Megawati Ke Jokowi Untuk Ganjar Pranowo, Jangkar Baja: Ingatlah Kepada Sumbermu 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jaringan Kerja Akar Rumput Bersama Ganjar (Jangkar Baja) Bali menjelaskan adanya pesan lugas dari megawati ke Joko Widodo untuk Ganjar Pranowo.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ketua Presidium Nasional Jangkar Baja, I Ketut Guna Artha usai mendengarkan pidato dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Dalam pidato Megawati Soekarnoputri pada peringatan HUT PDI-P ke 50, dia menilai kalau Megawati bukanlah bermaksud merendahkan Presiden Jokowi dalam acara internal partai sebagai seorang kader PDIP

I Ketut Guna Artha yang sering dipanggil Igat juga memaklumi dan memahami pernyataan Megawati sebagai pimpinan tertinggi partai dan juga sebagai suara seorang perempuan tangguh.

Baca juga: Gencar Dukung Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid di Pilpres 2024, PSI: Satu Visi dengan Golkar dan PAN

Hal ini berkaca pada refleksi perjalanan partainya yang memasuki usia yang ke 50 tahun terutama kondisi pemilu langsung tahun 2014 dan 2019.

Disamping pernyataan yang lugas, keras, tegas, ada banyak hal substansi yang disampaikan seperti jika konstitusi mengatur jabatan hanya 2 periode harus dipatuhi, lalu pesan agar pemimpin dan wakil rakyat wajib turun kebawah blusukan agar tahu persoalan yang dihadapi rakyat, serta pentingnya partai sebagai instrumen untuk melahirkan calon pemimpin melalui proses kaderisasi, dll.

Jika melihat fakta hasil pemilu 2014 dan 2019 kita menjadi tahu siapa sesungguhnya yang menikmati coattail effect dari popularitas dan elektabilitas Jokowi.

"Tingkat popularitas dan elektabilitas tinggi dari seorang figur capres dapat memberikan efek langsung kepada elektabilitas partai,”

“Hal ini pernah dialami oleh Nasdem dengan branding Jokowi adalah kita di Pemilu 2014. Pemilu 2014 Nasdem meraih 8.402.812 suara (6,72 persen),"

Perolehan itu dikonversi menjadi 36 kursi di DPR. Nasdem merupakan partai yang baru pertama kali ikut pemilu saat itu dan langsung lolos Parliementary Threshold dengan perolehan kursi yang cukup signifikan.

Baca juga: Gencar Dukung Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid di Pilpres 2024, PSI: Satu Visi dengan Golkar dan PAN

Strategi branding pemilu 2019 kembali dilakukan Nasdem dengan paling pertama mengusung Jokowi untuk periode kedua.

Dan akhirnya Nasdemlah yang menikmati keuntungan elektoral Jokowi effect dengan meraih 12.661.792 suara (9,05 persen) setara dengan 59 kursi DPR RI dan mendapatkan unsur pimpinan DPR.

"Secara prosentase perolehan kenaikan suara (naik 2,33 persen) dapat dikatakan Nasdemlah yang menang padahal Jokowi adalah kader PDI Perjuangan,”

“Sedangkan kenaikan suara PDI Perjuangan hanya 0,38%.”

Dimana perolehan suara PDI Perjuangan di pemilu 2014 meraih 23.681.471 (18,95%) dan pemilu 2019 meraih 27.053.961 suara (19,33%)," igat.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved