Berita Klungkung
Harga Gas Subsidi Naik, Pihak Pangkalan Kerap Dapat "Omelan" Konsumen
salah satu gudang agen LPG di Jalan Rama, Semarapura. Pihaknya pun mendapat banyak keluhan dari konsumen, setelah adanya kenaikan harga Gas LPG
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Seorang pemilik pangkalan gas di Kabupaten Klungkung, Made Pujadarsana sedang sibuk merapikan gas LPG 3 Kilogram saat ditemui di salah satu gudang agen LPG di Jalan Rama, Semarapura. Pihaknya pun mendapat banyak keluhan dari konsumen, setelah adanya kenaikan harga Gas LPG bersubsidi ini.
"Ada kenaikan sejak hari ini. Kami mengambil di tingkat agen dari awalnya Rp.14.500, jadi Rp16.000," ungkap Made Pujadarsana, Selasa (17/1/2023).
Sesuai ketentuan, dirinya pun harus menyalurkan gas itu ke masyarakat dengan harga eceran tertinggi Rp18.000 per tabung.
Hanya saja dilapangan, warung-warung kecil tentu akan menjualnya dengan harga diatas Rp18.000 per tabung.
"Tentu yang paling terbebani dari kenaikan harga gas LPG ini para konsumen dibawah," jelas Pujadarsana.
Kenaikan harga Gas LPD 3 Kilogram ini, sesuai Peraturan Gubernur Bali Nomor 63 Tahun 2022. Sehingga hanya berlaku di Bali, dan hal ini menjadi pertanyaan oleh konsumen.
"Hal ini juga jadi pertanyaan juga dari konsumen (warga). Kenapa kenaikan harga Gas LPG 3 Kilogram ini tiba-tiba, tidak ada di TV (diumumkan secara nasional). Karena memang kenaikan ini hanya di Bali," jelasnya.
Tidak jarang, Pujadarsana saat keliling mengantar gas, mendapatkan "omelan" dari konsumennya karena kenaikan harga gas bersubsidi ini.
"Kalau keluhan konsumen ya biasa. Mereka nanya terus kok naik, kami tunjukan suratnya," ungkap Pujadarsana.
Sementara keluhan diungkapkan seorang pedagang kripik di Klungkung, Kadek Susila. Dari awalnya ia membeli Gas LPG 3 Kilogram di warung dengan harga Rp17 ribu, sekarang Rp20 ribu," keluh Susila.
Terkait kenaikan harga ini, Susila justru enggan menaikan harga kripik yang ia jual. Jika harga kripik dinaikan, ia khawatir kehilangab pelanggan.
"Kalau ada kenaikan kebutuhan dasar masyarakat, tentu masyarakat yang paling dirugikan," jelasnya.
Bahkan di Desa Pesinggahan Kabupaten Klungkung, beberapa warga harus membeli Gas LPG di warung dengan harga Rp22 ribu.
"Saya sebelumnya beli Gas LPG 3 Kilogram Rp20 ribu per tabung, hari ini harganya sudah Rp.22 ribu per tabung," ungkap seorang warga di Desa Pesinggahan, Ketut Ardana. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.