Berita Jembrana
Korban Banjir Bandang Jembrana Sepakat Tidak Direlokasi, Lokasi Lahan Jadi Pertimbangan
Hasil dari peninjauan lokasi, sebagian besar warga sepakat untuk tidak direlokasi. Lahan dan administrasi jadi bahan pertimbangan.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Pemerintah Kabupaten Jembrana melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan BPKAD Jembrana menggelar pertemuan dengan warga Desa Penyaringan dan Kelurahan Tegalcangkring yang terdampak banjir bandang di Wantilan Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Rabu 18 Januari 2023.
Warga kembali diajak berdiskusi terkait relokasi hingga mengunjungi lokasi lahan milik Pemprov Bali di Banjar Pangkung Kwa, Desa Penyaringan.
Baca juga: Rumah Warga di Loloan Timur Jembrana Tersambar Petir, Magicom Meledak Hingga Listrik Mati
Hasil dari peninjauan lokasi, sebagian besar warga sepakat untuk tidak direlokasi sehingga seluruh warga diusulkan memperoleh dana stimulan.
Menurut pantauan, pada pertemuan dengan pemerintah warga meminta untuk melihat lokasi lahan terlebih dahulu.
Setelah melihat lokasi, mereka baru akan memutuskan setuju atau tidaknya direlokasi.
Tujuannya agar warga bisa mempertimbangkan segala halnya sebelum menyatakan setuju relokasi.
Baca juga: Kebijakan Penyesuaian HET LPG 3 Kilogram, Warung di Jembrana Jual Rp23.000 Per Tabung
Selanjutnya, seluruh warga yang diusulkan memperoleh bantuan relokasi rumah diajak meninjau lokasi lahan Pemprov Bali di Banjar Pangkung Kwa, Desa Penyaringan.
Setibanya di lokasi, sebagian besar warga sudah bertanya-tanya mengingat lokasinya yang tidak memungkinkan.
Selain jarak yang jauh, lokasi lahan juga cukup terjal sehingga tak memungkinkan.
Kemudian, warga juga merasa agak keberatan jika harus mengurus administrasi terkait perpindahan penduduk.
Terutama untuk warga yang berasal dari Lingkungan Bilukpoh Kangin, Kelurahan Tegalcangkring.
Baca juga: Hujan Deras di Jembrana Sebabkan Sungai Meluap di Tiga Titik, 71 Rumah Warga Sempat Terendam Air
"Dari hasil meninjau lokasi, kami rasa perlu dipertimbangkan karena lokasinya tidak memungkinkan," kata seorang warga saat tatap muka dengan pemerintah.
Warga tersebut melanjutkan, selain lahan yang cukup jauh, akses menuju lokasi relokasi tersebut cukup terjal.
Kemudian lahannya juga cukup tinggi dan terjal.
Meskipun nantinya ditata dengan alat berat, warga tetap tidak ingin direlokasi dan dimohonkan untuk menjadi penerima bantuan stimulan.
Baca juga: Kuburan Massal Korban G30S di Banjar Masean Jembrana Dibongkar 2015 Lalu, Warga Alami Kejadian Aneh
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.