Berita Badung
Kunjungan Wisatawan ke Desa Wisata di Badung Sangat Minim, Setahun Hanya Sekitar 374 Ribu Orang
kunjungan wisatawan ke Desa Wisata di Badung, dari 17 Desa Wisata yang ada, yang paling banyak di kunjungi yakni Desa Munggu sebanyak 103.136.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Jumlah kunjungan wisatawan ke Desa Wisata yang ada di Badung, Bali saat ini masih minim.
Padahal dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan ke Bali melaluli Bandara I Gusti Ngurah Rai lumayan banyak.
Dari catatan Dinas Pariwisata setempat, jumlah kunjungan ke Desa Wisata sekitar 374 ribu orang dari 17 Desa Wisata yang ada.
Hal itu tentu tidak sebanding dengan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali yakni di angka 2.212.789 orang.
Baca juga: Kabupaten Buleleng Sumbangkan Desa Wisata Terbanyak di Bali, Total 75 Desa
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, I Nyoman Rudiarta tak menampik hal tersebut.
Hal itu juga diungkapkan saat rapat bersama DPRD Kabupaten Badung beberapa hari lalu.
Kendati demikian, pihaknya mengaku jumlah kunjungan masih minim untuk ke Desa Wisata.
Hal itu lantaran saat ini perlu dilakukan promosi pariwisata.
"Dalam promosi nanti kita akan mengajak bloger dan youtuber untuk ekspor Desa Wisata yang kita miliki," jelasnya.
Pihaknya menjelaskan, saat ini dari 17 Desa Wisata yang ada di Badung yakni Desa Wisata Munggu, Baha, Bongkasa Pertiwi, Sangeh, Carangsari, Petang, Pelaga, Belok, Mengwi, Pangsan, Kapal, Penarungan, Abiansemal Dauh Yeh Cani, Kuwum, Bongkasa, Sobangan dan Cemagi.
Dari 17 Desa Wisata yang ada, yang paling banyak di kunjungi yakni Desa Munggu sebanyak 103.136.
Sedangkan Desa Wisata yang sama sekali tidak ada kunjungan wisatawan yakni Desa Wisata Pangsan, Sobangan dan Dauh Yeh Cani.
"Semua ini masih bertahap, kita akui jumlah kunjungan saat ini masih 374.240 orang. Karena ada desa yang sama sekali tidak peduli setelah kita tetapkan sebagai Desa Wisata. Pihak desa tidak melakukan peningkatan untuk kunjungan," jelasnya.
Kendati demikian, pihaknya meminta kepada DPRD Badung agar Dinas Pemerdayaan Masyarakat dan Desa untuk menertibkan dan mengoordinasikan desa-desa yang tidak mau mensupport setelah ditetapkan Desa Wisata.
"Anggaran atau dana desa yang didapat desa itu kan sumbernya dari majunya pariwisata juga. Sehingga kita berharap desa juga ikut mensupport kemajuan Desa Wisata," jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.