Berita Bali
500 Anak Muda Disiapkan Japelidi dan US Embassy Surabaya Untuk Berperan Dalam Pemilu
500 anak muda disiapkan Japelidi dan US Embassy Surabaya untuk berperan dalam Pemilu.
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jaringan Pegiat Literasi Digital Indonesia (Japelidi) kembali meluncurkan program Literasi Digital.
Pada tahun 2023 ini, Literasi Digital bertajuk “Building Youth Resilience and Participant during The Political Year”.
Tidak sendiri, Japelidi menggandeng Konsulat Jendral Kedutaan Besar Amerika Serikat Surabaya dalam penyelenggaraan program ini.
Sebanyak 500 pemilih muda berusia 17-20 tahun dari seluruh Indonesia menjadi target literasi program.
Pemilih muda ini berasal dari 10 kota di Indonesia yaitu Malang, Surabaya, Yogyakarta, Ambon, Denpasar, Makassar, Semarang, Medan, Padang, and Kendari.
Program secara resmi diluncurkan oleh Ni Made Ras Amanda selaku G-Project Manager, Wouter Housen selaku Public Diplomacy Officer, dan Novi Kurnia - Koordinator Japelidi.
Dalam peluncuran pada Sabtu, 28 Januari 2023 tersebut, Ni Made Ras Amanda mengatakan anak muda memiliki pengaruh besar pada pemilu 2024.
Sayangnya tidak semua anak muda memiliki sifat masih untuk terlibat dalam politik.
“Anak muda berdasarkan data akan menempati ceruk terbesar pemilih pada pemilu 2024.
Untuk itu, program ini mengusung Tagline Yang Muda, Yang Cerdas Memilih,“ kata Ni Made Ras Amanda.
Baca juga: Pemilu 2024, Megawati Soekarnoputri Target Merahkan Bali
Program ini bertujuan untuk menyiapkan anak muda sebagai generasi ke depan bangsa yang lebih tangguh.
Netizen yang kritis dan cerdas haris diimbangi dengan freedom of speech untuk meminimalis disinformasi.
Pelaksanaan program akan diawali dengan tahap pembuatan video pembelajaran dan sosialisasi.
Tema video pembelajaran adalah “How to seek a valid information? Which Media Should we trust?When do we report a content? How to make a creative content with your smartphone? How to react to misinformation?
Selanjutnya adalah ke 500 peserta akan mengikuti workshop dan melaksanakan riset pandangan peran anak muda dalam tahun pemilu.
Menutup pelaksanaan program penyelenggara akan mengadakan kompetisi membuat video.
Pemilihan media pembelajaran dengan menggunakan video disesuaikan dengan karakter anak muda saat ini.
Media pembelajaran video dianggap lebih mudah untuk dipahami dan dibagikan kepada masyarakat.
Besar harapan Japelidi akan sukses melaksanakan program ini seperti program Penguatan Literasi Digital Bagi Kaum Muda di Indonesia Timur pada tahun 2022.
Diharapkan program ini dapat berjalan dengan lancar dan mampu memberikan dampak baik untuk Pemilu tahun depan. (yun)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.