Bisnis

BPJS Ketenagakerjaan Denpasar Catat Klaim Beasiswa Januari-Desember 2022 Capai Rp 2 Miliar Lebih

Selain mendapatkan manfaat pokok (Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua Jaminan Pensiun dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan).

Istimewa
Kepala BPJamsostek Cabang Bali Denpasar, Opik Taufik. 

Pada Tahun 2022, BPJamsostek mengusung tema "Adaptif dan Solutif".

Adaptif telah ditunjukkan dengan menerapkan layanan daring Lapak Asik (Layanan tanpa Kontak Fisik).

Lapak Asik untuk mengakomodir pengajuan klaim Jaminan Hari Tua (JHT).

Kemudian JMO (Jamsostek Mobile), juga menjadi salah satu terobosan yang adaptif dan solutif, mengikuti tuntutan zaman dengan menawarkan berbagai kemudahan bagi para peserta.

Melalui JMO, peserta dapat mengakses layanan BPJamsostek dimanapun dan kapanpun, mulai dari pengecekan saldo hingga pengajuan klaim JHT secara daring.

Sebelum ada fitur pencairan saldo JHT pada aplikasi JMO, pengajuan klaim ditargetkan selesai dalam kurun waktu tujuh hari kerja.

Setelah adanya JMO, pencairan dana JHT peserta dapat dilakukan hanya dalam waktu beberapa menit saja.

Melalui JMO, peserta dapat mengakses layanan BPJamsostek dimanapun dan kapanpun, mulai dari pengecekan saldo hingga pengajuan klaim JHT secara daring.

Sebelum ada fitur pencairan saldo JHT pada aplikasi JMO, pengajuan klaim ditargetkan selesai dalam kurun waktu tujuh hari kerja.

Setelah adanya JMO, pencairan dana JHT peserta dapat dilakukan hanya dalam waktu beberapa menit saja.
Melalui JMO, peserta dapat mengakses layanan BPJamsostek dimanapun dan kapanpun, mulai dari pengecekan saldo hingga pengajuan klaim JHT secara daring. Sebelum ada fitur pencairan saldo JHT pada aplikasi JMO, pengajuan klaim ditargetkan selesai dalam kurun waktu tujuh hari kerja. Setelah adanya JMO, pencairan dana JHT peserta dapat dilakukan hanya dalam waktu beberapa menit saja. (ist)

"Kami mengajak stakeholder untuk bersama memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya pekerja.

Tentang pentingnya jaminan sosial, sebagai jaring pengaman untuk mencegah pekerja atau keluarga mengalami resiko sosial ekonomi akibat terkena resiko kerja," papar Opik.

Disisi lain Opik Taufik berpesan, kepada seluruh masyarakat, khususnya pekerja mulai peduli dengan program jaminan sosial ketenagakerjaan.

"Karena memang resiko pekerjaan bisa mengintai siapa saja, bisa terjadi kapan saja, dan ini tentunya bagi keluarga yang ditinggalkan bisa memengaruhi ketika misalnya kepala keluarga mengalami musibah," ungkapnya..

Disinggung target kepesertaan, ia menjelaskan, pihaknya akan fokus kepada pekerja informal / pekerja bukan penerima upah (BPU).

Alasannya, pekerja formal / pekerja penerima upah (PU) sudah sangat patuh dalam mengikuti program jaminan sosial ketenagakerjaan.

"Pekerja informal ini betul-betul menjadi upaya kami. Kami harus betul-betul bisa menyadarkan kepada mereka, sehingga mereka sadar dan butuh akan program jaminan sosial ketenagakerjaan," bebernya.

Opik menjabarkan, cakupan pekerja informal saat ini masih di bawah 15 persen.

Sedangkan khusus pekerja formal sudah menyentuh angka 80 persen.

"Makanya tahun ini dan tahun-tahun berikutnya, sektor informal merupakan target kami yang paling utama," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved