Berita Badung

Badung Kembali Gencarkan Vaksin PMK, Disperpa Catat 50.516 ekor Hewan Sudah di Vaksin

Pemerintah Kabupaten Badung terus berupaya menggencarkan vaksinasi untuk mencegah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Fenty Lilian Ariani
istimewa
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Pemerintah Kabupaten Badung terus berupaya menggencarkan vaksinasi untuk mencegah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Bahkan dari catatan Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) setempat sampai saat ini sudah ada 50.516 ekor hewan yang di vaksin dosis pertama.

Jika dilihat dari jumlah Desa dan Kelurahan yang ada hanya 10 desa/kelurahan yang belum mendapatkan suntikan vaksin dosis ke dua dari 60 desa/kelurahan yang ada di Badung. Sehingga memasuki tahun 2023 vaksinasi PMK akan berfokus kepada dosis kedua dan booster atau dosis ketiga.

Kepala dinas Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana mengakui hal itu. Pihaknya mengatakan vaksin dosis pertama untuk mencegah PMK telah disuntikkan kepada 50.516 ekor hewan atau setara dengan 97,87 persen dari 
populasi ternak rentan PMK di Badung 57.763 ekor

"Untuk vaksin pertama sudah hampir 100 persen. Jadi kita melihat kondisi dilapangan juga, bahkan kita juga sudah melaksanakan vaksin kedua," jelasnya Selasa 31 Januari 2023.

Pihaknya juga mengaku hanya tersisa populasi hewan rentan di 10 desa/kelurahan yang belum menjadi sasaran vaksinasi. Bahkan setelah vaksin pertama dan kedua selesai maka akan dilakukan vaksin boosternya.

"Setelah itu selesai kami akan lanjutkan dengan vaksinasi booster, melanjutkan ke dua dan langsung ke tiga," ujar Wijana.

Menurutnya, vaksinasi PMK ini akan menyasar seluruh populasi hewan rentan PMK di Badung. Mulai dari 30.243 ekor sapi, 769 ekor kambing, dan 19.503 ekor babi. Dari jumlah ini seluruh populasi babi di Badung telah menerima vaksinasi dosis kedua. 

"Dari data per Senin hari ini sapi yang belum vaksin kedua 7.000 ekor," ungkapnya sembari mengatakan vaksinasi ini akan digencarkan tentunya untuk mencegah berkembangnya kasus PMK. 

Disinggung pelaksanaan vaksin ke tiga, Wijana mengakui  kick off vaksinasi booster akan dimulai 28 Januari 2023. Pihaknya juga memastikan tim vaksinasi akan menyasar seluruh populasi rentan PMK. 

"Saat kick off, vaksinasi booster sudah disuntikkan kepada sapi di sentra ternak sobangan. Hari ini kita juga terjunkan tim vaksinasi menyasar seluruh populasi ternak,” terangnya.

Untuk melaksanakan vaksinasi booster, Wijana menjelaskan, ternak harus sudah menerima suntikan vaksin dosis pertama dan kedua. Kemudian ada rentang waktu enam bulan untuk menerima suntikan dosis ketiga. 

Lebih lanjut ia menambahkan, telah dilakukan penandaan pada hewan yang telah menerima vaksinasi. Tanda tersebut berupa ear tag yang terpasang di telinga ternak. 

"Penandaan kita harapkan mempermudah masyarakat. Sehingga masyarakat dapat membeli ternak yang sudah tervaksin," imbuhnya.  (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved