Berita Gianyar

Gepeng Karangasem Kembali Serbu Gianyar. Satpol PP: Ada Balita 3 Bulan

Awal tahun 2023 ini, pariwisata di Kabupaten Gianyar, Bali mulai menggeliat. Namun di balik itu, gairah gelandangan pengemis pun cukup memuncah

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN BALI/ Wayan Eri Gunarta
Satpol PP Gianyar saat mengamankan satu pleton gepeng asal Kabupaten Karangasem, Bali, Jumat 3 Februari 2023 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Awal tahun 2023 ini, pariwisata di Kabupaten Gianyar, Bali mulai menggeliat. Namun di balik itu, gairah gelandangan pengemis (gepeng) pun cukup memuncah. Hal itu terlihat dari banyaknya geleng yang terjaring pada operasi yang dilakukan Satpol PP Gianyar, Jumat 3 Februari 2023.

"Hari ini kami amankan satu pleton gepeng. Mereka kita amankan di kawasan Ubud dan Kota Gianyar," ujar Kepala Dinas Satpol PP Gianyar, I Made Watha.

Satu pleton yang dimaksudkan adalah sebanyak 31 orang. Jumlah tersebut menunjukkan jumlah gepeng yang beroperasi mengalami kenaikan signifikan. Sebab selama pariwisata lesu, jumlah gepeng tak lebih dari 21orang. 

"Pagi-pagi sekali kami sisir yang bersangkutan, sehingga tidak bisa menghindar. Mereka sudah kami serahkan ke Dinas Sosial Gianyar untuk dibina dan dipulangkan ke kampungnya," ujar Watha. 

Watha pun merinci asal para Gepeng ini. Yakni, semuanya adalah warga dari Kabupaten Karangasem. Rinciannya, sebanyak 21 orang berasal dari Desa Munti Gunung dan 10 orang berasal dari Pedahan Karangasem. Para gepeng ini, 19 orang merupakan anak di bawah umur, bahkan ada yang masih bayi berusia 3 bulan.

"Sebagian besar anak-anak, kasian di usia sekolah diajak minta-minta sama orangtuanya, ini harus kita hentikan agar mereka bisa sekolah dengan baik, sebagai anak bangsa yang wajib mengenyam pendidikan. Bahkan ada juga anak yang baru berusia 3 bulan sudah diajak minta-minta," ujarnya.

Watha mengatakan, para gepeng ini diamankan karena melanggar Perda nomer 15 tahun 2015 tentang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. "Kita berkomitmen ciptakan kota Gianyar yang asri, nyaman dan aman," ujarnya. 

Pantauan Tribun Bali beberapa hari lalu, jumlah gepeng yang berkeliaran di Kabupaten Gianyar kembali membeludak. Tidak seperti pada masa katat-ketatnya aturan covid-19, banyak dari para gepeng yang memilih berubah pola. Dimana pada saat itu, sejumlah gepeng berubah menjadi pedagang tisu dan masker dengan cara masuk ke kantor-kantor pemerintah.

Namun saat ini, mereka sudah tak nampak berjualan lagi. Bahkan ada dari mereka yang kembali terlihat 'glantak-glantuk' di depan toko di kawasan Kota Gianyar, meminta-minta sedekah. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved