Penipuan Berkedok Undangan di WhatsApp, DPR RI Komisi 1 Tegaskan Pentingnya Pengamanan Teknologi
Terkait penipuan berkedok undangan di WhatsApp, DPR RI Komisi 1 tegaskan pentingnya pengamanan teknologi.
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Putu Kartika Viktriani
Penipuan sendiri sifatnya adalah pidana umum atau tindakan kriminal yang merugikan.
Masyarakat dihimbau untuk melaporkan hal tersebut kepada pihak berwenang yaitu pihak kepolisian.
Sementara itu, pihak DPR RI khususnya Komisi 1 akan melakukan perbaikan sistem serta membuat himbauan dan sosialisasi secara masif.
Hal ini dikatakan Utut saat melakukan Kunjungan Kerja Panja Kebocoran Data Komisi 1 DPR RI di Bali pada Jumat, 3 Februari 2023.
Pada kunjungan yang berlangsung di Gedung Wisma Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Utut juga mendengar pejabat Bali yang mengalami nasib serupa dengannya.
Sosok pejabat menjadi bahan untuk melakukan penipuan dengan berkedok kegiatan pelelangan barang murah.
Disamping itu, kebocoran data juga berbahaya karena dapat disalahgunakan untuk kegiatan Pemilu yang akan datang.
Ini sangat mudah terjadi karena kartu identitas masyarakat sering dijadikan ketentuan yang harus dipenuhi dalam teknologi.
“Misalnya dia beli tiket pesawat, harus upload KTP, nah ini kan bisa dipalsukan.
Bisa saja nama ini digandakan dengan segala varian kecurangan yang bisa merepotkan masyarakat,” ujar Wakil Ketua Tim Kunker DPR RI Komisi 1 ini.
Satu sisi, keterbukaan itu adalah keniscayaan yang mempermudah aktivitas masyarakat saat ini.
Namun, hal itulah yang saat ini perlu dijaga dengan baik sehingga mencegah terjadinya kebocoran data sehingga tidak banyak lagi masyarakat yang merugi. (yun)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.