Sponsored Content

WMP dan Pemprov Luncurkan Metode Wolbachia, Hindarkan Bali dari Dengue

World Mosquito Program (WMP) dan Pemerintah Daerah Bali mewujudkan Bali terhindar dari dengue dengan menggunakan metode Wolbachia.

Istimewa
Sosialisasi rencana implementasi inovasi teknologi Wolbachia di Buleleng, Bali, 3 Februari 2023. 

TRIBUN-BALI.COM, BULELENG – World Mosquito Program (WMP) dan Pemerintah Daerah Bali, dengan dukungan dari Pemerintah Australia dan Gillespie Family Foundation, bekerja sama untuk mewujudkan “Bali terhindar dari dengue” dengan menggunakan metode Wolbachia. 

Metode ini dikembangkan dengan memasukkan bakteri Wolbachia pada nyamuk Aedes aegypti.      

Bakteri ini dapat menghentikan kemampuan nyamuk tersebut dalam menularkan penyakit dengue dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Baca juga: Cegah DBD, Berikut 5 Bahan Alami yang Ampuh Usir Nyamuk di Rumah, Termasuk Minyak Kayu Putih

Metode ini dipelopori oleh ilmuwan dari Monash University, Australia.  Hingga saat ini, metode Wolbachia telah diimplementasikan di 12 negara di seluruh dunia.          

WMP dan Pemerintah Daerah Bali akan melepaskan nyamuk ber-Wolbachia di seluruh wilayah perkotaan di Bali pada tahun 2023-2025 untuk melindungi sekitar tiga juta penduduk dari penyakit dengue.

Kampanye tentang metode Wolbachia kepada masyarakat Bali akan dimulai pada pertengahan tahun ini. Sementara pelepasan nyamuk akan dimulai pada akhir tahun 2023.

Baca juga: Kasus DBD di Denpasar Melonjak, Dinkes Imbau Masyarakat Lakukan Pemantauan Jentik Nyamuk

Selama beberapa dekade, penyakit dengue telah merugikan masyarakat, sistem kesehatan, dan ekonomi di Bali.

Pada tahun 2020, Bali, dari seluruh provinsi di Indonesia, memiliki angka insidensi penyakit dengue tertinggi dengan sekitar 270 kasus per 100.000 penduduk.

“WMP akan mengembangkan kegiatannya di Indonesia dan memperluas manfaat metode Wolbachia untuk masyarakat Bali termasuk kepada banyak wisatawan yang mengunjungi pulau tersebut. “Bali terhindar dari dengue” sudah di depan mata. Hal ini sangat menjanjikan,” kata Dr. Claudia Surjadjaja, Director of Advocacy and External Relations, WMP Asia.

Baca juga: Kasus DBD di Denpasar Melonjak, Dinkes Imbau Masyarakat Lakukan Pemantauan Jentik Nyamuk

“Di Indonesia, khususnya di Bali, kita telah menggunakan berbagai cara untuk mengendalikan penyakit dengue. Namun, kami belum mendapatkan hasil seperti yang diharapkan."

"Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan. Kami percaya bahwa penerapan metode Wolbachia adalah langkah yang tepat. Metode ini menawarkan solusi terbaik untuk menghilangkan penyakit dengue dan pada saat yang sama, tidak merusak lingkungan,” kata I Ketut Kariyasa Adnyana, Anggota DPR-RI, Komisi Kesehatan (Komisi IX).

WMP beserta Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Daerah Bali, Universitas Udayana dan dengan dukungan masyarakat setempat akan memulai pelepasan nyamuk mengandung Wolbachia di daerah yang paling parah terdampak penyakit dengue, yaitu di Kota Denpasar dan di Kabupaten Buleleng.   

Baca juga: Kasus DBD Badung Mulai Menurun, Sempat Tinggi di Bulan Mei Sampai 158 Kasus

Metode ini diharapkan akan memberikan manfaat kepada sekitar 1 juta orang di wilayah pelepasan.

“Kami senang bukti yang ada menunjukkan bahwa metode Wolbachia menurunkan prevalensi demam dengue di berbagai negara Pasifik dan Asia Tenggara secara signifikan,” kata Anthea Griffin, Consul General pada Konsulat Australia di Bali.

“Kami berharap hasil yang baik ini dapat dilakukan ulang dalam usaha perluasan program di Bali, dan kami berharap dapat terus bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam proyek ini.”

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved