Valentine Day! Pelanggan Tidak Hanya Pesan Buket Bunga Namun Juga Buket Uang di Bangli

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Momentum Valentine tiap 14 Februari, menjadi berkah tersendiri bagi pelaku UMKM.

Khususnya para dekorator bunga (florist).

Ini karena pesanan bunga dari para pelanggan, mengalami peningkatan pesat dibanding hari-hari normal.

Seperti diungkapkan Ni Luh Putu Budiayu Tresni.

Pemilik usaha Moly Florist di Banjar Nyalian, Kelurahan Kawan, Bangli ini, mengatakan setiap momentum Valentine, pesanan bunga selalu meningkat hingga 100 persen lebih.

Peningkatan pesanan biasanya mulai dari tanggal 12 Februari hingga 15 Februari.

Baca juga: Rayakan Valentine dan Setahun Jelang Pemilu, KPU Denpasar Gowes Bareng Parpol Hingga Bagikan Cokelat

Baca juga: Momen Hari Valentine, Pelanggan Tidak Hanya Pesan Buket Bunga Namun Juga Buket Uang

"Dibandingkan hari normal, permintaan pesanan bunga bisa tiga kali lipat.

Kalau normalnya rata-rata 10 pesanan, pada momen Valentine ini bisa sampai 30 pesanan bunga.

Kalau hari-hari biasa, pesanan bunga untuk acara ulang tahun, wisuda, atau acara kantor," ucapnya.

Jenis pesanan yang datang pada hari Valentine ini beragam.

Ada yang berupa buket bunga saja, buket bunga dengan cokelat, bahkan buket uang.

"Kebanyakan yang beli dari lokal Kabupaten Bangli.

Hanya saja mereka jarang datang langsung ke sini.

Bisa dikatakan hampir 80 persen pembeli memesan secara online, lewat media sosial.

Makanya toko terkesan sepi, padahal yang pesan banyak," ujar perempuan berusia 26 tahun itu.

Harganya masing-masing pesanan tergolong variatif.

Mulai dari puluhan hingga ratusan ribu.

Untuk buket bunga misalnya, perempuan yang akrab disapa Udi ini mengatakan, harganya dijual per tangkai.

Walaupun demikian, pembeli juga bisa meminta dibuatkan buket sesuai budget.

"Kalau yang mau beli per tangkai ada, rata-rata beli 5 hingga 10 tangkai.

Namun kebanyakan lebih memilih yang sudah dirangkai, atau dalam bentuk buket.

Kalau buket bunga rata-rata harganya Rp 50 ribu," ungkapnya.

Begitupun dengan buket bunga dan cokelat.

Udi mengatakan, harganya dijual mulai dari Rp 50 ribuan.

"Tergantung isinya. Semakin banyak dan variatif isiannya, maka semakin mahal. Dalam hal ini kami kembalikan pada pelanggan untuk disesuaikan dengan budget," ucapnya.

Sedangkan untuk buket uang, imbuhnya, harga tergantung berapa lembar jumlah uang yang akan dijadikan buket.

Di mana per 10 lembar, ongkos rangkainya sebesar Rp 75 ribu.

"Pecahannya bebas, mulai dari Rp 2 ribu hingga Rp 100 ribu.

Berapapun pecahannya, ongkos rangkainya sama.

Namun jika ditambah bunga, harganya lain lagi," kata dia.

Khususnya pesanan buket uang, Udi mengaku pihaknya membatasi 10 pesanan per hari.

Sebab ia terkendala mencari uang baru.

"Kalau pecahan Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu masih bisa.

Tapi kalau pecahan kecil seperti Rp 5 ribu, cukup susah kalau di Bangli," ungkapnya.

Dalam momen Valentine ini pesanan bunga mawar merupakan yang paling laris.

Udi mengatakan untuk kebutuhan mawar biasanya dia pesan dari wilayah Jawa.

"Sekali pesan 10 ikat, yang mana per ikat isinya 25 tangkai," sebutnya.

Karena tingginya permintaan bunga mawar, alhasil jenis bunga ini pun mengalami lonjakan harga.

Udi menyebut kenaikan harga tidak hanya pada mawar merah, melainkan seluruh warna.

Kenaikan ini diketahui sejak tanggal 11 Februari.

Per tangkai mawar dari yang awalnya hanya Rp 3 ribu, saat ini menjadi Rp 7 ribu.

"Memang selalu naik jelang Valentine.

Bahkan di Denpasar harganya bisa mencapai Rp 10 ribu per tangkai.

Hanya saja kenaikan harga ini berlaku hingga tanggal 15 Februari, setelah itu harganya kembali normal," tandas dia. (*)