Berita Bali

Salah Satu Mahasiswa Unud Bayar SPI 25 Juta, Nilai Fasilitas Kampus Belum Memadai

Salah satu mahasiswa Unud ungkap diirnya bayar Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) 25 juta, namun ia pun menilai fasilitas kampus belum memadai.

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/Putu Yunia Andriyani
Rekotrat Universitas Udayana - Salah satu mahasiswa Unud ungkap diirnya bayar Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) 25 juta, namun ia pun menilai fasilitas kampus belum memadai. 

Rupanya kabar pembayaran SPI ini juga sudah cukup santer dan sering dibicarakan antar mahasiswa Unud

“Ada juga teman saya bayar SPI Rp 35 juta cuma kalau gak salah itu jurusan Akuntansi. Terus dengar-dengar juga ada teman waktu KKN dia jurusan Kedokteran pasang SPI sampai Rp 1 miliar. Sejauh itu mungkin segitu karena SPI menurut saya hal yang personal bagi mahasiswa,” paparnya. 

Total uang yang harus disediakan oleh orangtua mahasiswa tersebut saat akan mendaftar yakni sebanyak Rp 30,5 juta dengan rincian uang SPI Rp 25 juta ditambah uang UKT 4 sebesar Rp 5,5 juta.

Dari sana orangtua mahasiswa tersebut langsung mencari pinjaman untuk membayar nominal tersebut. 

“Ini juga karena nilai gak keluar agak rancu. Bisa jadi rata-rata jalur mandiri lulus dari jalur uangnya, agak ragu juga karena aku juga bayar SPI diminimal. Kalau masalah semakin tinggi (setor uang SPI) semakin lulus bisa saja 50:50 karena disisi lain mahasiswa ajukan berapa nilai SPI dan berapa yang diajukan itu mungkin bisa jadi pertimbangan Unud,” terangnya. 

Menurutnya kasus Korupsi terkait SPI Unud ini memang benar-benar naas. Pasalnya, dana SPI yang didapatkan Unud tak sedikit jumlahnya jika ditotal dari seluruh mahasiswa.

Sedangkan jika dibandingkan pada fasilitas kampus terdapat banyak ruangan belajar atau kelas yang fasilitasnya kurang memadai seperti contohnya di kelas Teknologi Pertanian.

Dan terdapat beberapa toilet kekurangan air yang bersih. 

“Jadi bertanya mana sih uang SPI itu? Kalau dari fasilitas memang benar kurang padahal SPI ya memang untuk pembangunan Kampus,” tanyanya. 

Dengan adanya kasus korupsi terkait dana SPI di Unud ini, dikatakannya sesungguhnya pendidikan adalah hak untuk semua masyarakat, baik masyarakat kelas atas hingga bawah.

Dan sekali lagi ia sangat menyayangkan adanya perbuatan korupsi di lingkungan Universitas Udayana. (*) 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved