Berita Buleleng
Air Minum Pemkab Sulit Bersaing, Bupati Buat Surat Edaran Wajibkan SKPD Pakai Yeh Buleleng
Pejabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana akan mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait penggunaan produk lokal dalam kegiatan SKPD.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Pejabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana akan mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait penggunaan produk lokal dalam setiap kegiatan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Produk lokal tersebut di antaranya air kemasan Yeh Buleleng milik PT Tirta Mumbul Jaya Abadi.
Lihadnyana menyebut dalam waktu dekat ia akan mengeluarkan SE yang mewajibkan seluruh SKPD dalam setiap rapat maupun kegiatan lainnya untuk menggunakan produk Yeh Buleleng.
Baca juga: SKPD Diwajibkan Pakai Yeh Buleleng
Hal ini dilakukan untuk membantu agar perusahaan milik Pemkab Buleleng itu bisa lebih berkembang.
Namun setelah adanya SE itu, Lihadnyana berharap PT Tirta Mumbul Jaya Abadi bisa lebih berinovasi dalam mengemas produknya agar bisa bersaing dengan produk air minum kemasan lainnya.
"Kami punya produksi air minum sendiri, masak pakai produk orang lain. Kami harus bangga dengan buatan sendiri. Dalam beberapa hari ini SE itu akan segera saya terbitkan."
Baca juga: Residivis Asal Seririt Buleleng Mencuri di Tujuh TKP, Curi Tabung Gas, Dompet Hingga Pakaian
"Saya sangat setuju kalau yang begitu (pakai produk lokal). Kemasannya nanti bisa dibuat lebih bagus, ada yang pakai botol kaca jadi tidak kalah saing dengan produk lain," katanya, belum lama ini.
Selain menggunakan Yeh Buleleng, pejabat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini menyebut dalam SE itu juga ia akan mengimbau dalam setiap event yang digelar di Buleleng hanya menampilkan tarian yang diciptakan oleh maestro asal Buleleng.
"Tarian ciptaan maestro Buleleng bagus-bagus kok, ngapain pakai tarian dari daerah lain. Kain juga begitu, pakai produk kain endek yang dibuat oleh pengrajin Buleleng," jelasnya.
Baca juga: Air Sungai Desa Banyupoh Buleleng Tiba-tiba Membesar, Terjang 50 Rumah dan Hancurkan Palinggih Pura
Sementara Direktur Utama (Dirut) PT Tirta Mumbul Jaya Abadi, I Nyoman Artha mengatakan, rencana dari Pj Bupati untuk menggunakan Yeh Buleleng dalam setiap kegiatan di seluruh SKPD tersebut menjadi angin segar bagi pihaknya.
Sejak Pandemi Covid-19, neraca keuangan perusahaan tidak stabil akibat merosotnya penjualan. Saingan pun kata mantan Ketua Umum KONI Buleleng ini sangat ketat.
Tercatat sejak 2015 hingga saat ini ada sekitar 20 merek air minum kemasan yang masuk ke Buleleng.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang Desa Banyupoh di Buleleng Bali, Rendam 50 Rumah Warga, Dua Pelinggih Ambruk
"Kami sangat berterima kasih Pj Bupati berkomitmen ingin memajukan produk lokal, salah satunya Yeh Buleleng. Produk kami setidaknya bisa menjadi tuan rumah di daerah sendiri. Air minum kami bersumber dari mata air mumbul, kualitasnya tidak diragukan lagi," ungkapnya.
Dengan adanya SE tersebut, Artha menyebut pihaknya menjadi lebih percaya diri untuk terus berupaya meningkatkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan Pemkab Buleleng.
"Mudah-mudahan ini menjadi momen yang baik sehingga Yeh Buleleng bisa kembali bangkit. Kami berkomitmen untuk membuktikan bahwa produk kami bisa bersaing dengan merk-merk air minum kemasan lainnya," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Berita Buleleng
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.