Berita Tabanan

Angka Stunting di Tabanan Turun Menjadi 8,2 Persen

Angka Stunting di Tabanan menurun sekitar 1 persen. Dimana angka stunting pada 2021 lalu sekitar 9,2 persen.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Fenty Lilian Ariani
ist
Kegiatan Pemkab Tabanan dan IDAI beberapa waktu lalu, penyuluhan kepada Kader Posyandu dan Anak - Anak SD serta Pemeriksaan Kesehatan kepada Balita di Balai Desa Biaung, Penebel, Tabanan. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Angka Stunting di Tabanan menurun sekitar 1 persen. Dimana angka stunting pada 2021 lalu sekitar 9,2 persen. Sedangkan 2022 lalu, sekitar 8,2 Persen. Sedangkan pada 2023 ini Pemerintah Kabupaten Tabanan menargetkan angka stunting akan turun menjadi 5 persen.

Dari data yang dihimpun, bahwasanya angka stunting di Tabanan ini juga sama halnya turun dengan prosentase di provinsi. Dimana untuk angka prosentase stunting provinsi Bali turun dari 2021 lalu sekitar 10,9 persen turun 2,9 persen menjadi 8 persen. Dan ditargetkan akan menjadi 7,71 persen pada 2023 ini. 

Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya mengakui, bahwa penanganan stunting itu menjadi program prioritas nasional. Dimana juga dilakukan dengan pembentukan tim percepatan penurunan stunting. Dalam tim ini, 
melibatkan PKK dan Bunda Paud melalui sosialisasi dan intervensi pemberian makan tambahan (PMT) . Misalnya PMT, ibu hamil, balita dan anak Paud. Kemudian, peran serta berkolaborasi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), memberikan pelayanan kesehatan kepada anak-anak dan penyuluhan tentang stunting kepada Kade Posyandu di desa. 
"Untuk stunting Tabanan sudah turun dari yang semula 9,2 persen menjadi 8,2 persen," ucapnya beberapa waktu lalu. 

Sanjaya mengaku, bahwa pemerintah berkomitmen mewujudkan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas kepada anak-anak. Sekaligus memang percepatan penurunan stunting menjadi perhatian yang serius. Pihaknya dan seluruh jajaran, melalui berbagai program dan inovasi yang dilakukan untuk mewujudkan generasi handal dan berkualitas.
Maka dari itu, seluruh pihak yang terlibat di lapisan terbawah harus mendapatkan pelatihan yang memadai.
"Tentu saja berbagai kegiatan seperti dengan IDAI (beberapa waktu lalu) tidak berhenti saat itu saja, dan berlanjut di semua desa yang ada di Tabanan," jelasnya. 

Ketua IDAI Cabang Bali I Gusti Ngurah Sanjaya, mengatakan, bahwa kegiatan bakti sosial yang digelar pihaknya adalah untuk membantu masyarakat. Memberikan pemahaman kepada kader posyandu agar mampu mengurangi angka kematian ibu hamil, mewujudkan anak yang cerdas dan menurunkan stunting yang sangat sejalan dengan visi misi Pemkab Tabanan. 

Ngurah Sanjaya menambahkan, walaupun di Kabupaten Tabanan, angka stuntingnya sudah cukup baik, namun tetap harus dilakukan pencegahan sedini mungkin. "Mudah mudahan   penurunan angka stunting dan resiko stunting tahun ini dapat mencapai target," harapnya. (*).

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved