Berita Denpasar

Bank Sampah Jempiring Kelurahan Penatih Ajak Warganya Kelola Mis Jadi Mas

Bank Sampah Jempiring ajak warga mengelola mis jadi mas. Hal ini dilakukan untuk dapat menambah penghasilan masyarakat.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Fenty Lilian Ariani
ist
Aktivitas Bank Sampah Jempiring di Kelurahan Penatih Denpasar 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Bank Sampah Jempiring ajak warga mengelola mis jadi mas.

Hal ini dilakukan untuk dapat menambah penghasilan masyarakat.

Selain itu, hal ini dilakukan untuk mengurangi beban sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Bank Sampah Jempiring ini berada di Kelurahan Denpasar.

Adapun bank sampah ini bertempat di Kantor Kelurahan Penatih dibuka setiap hari Minggu pukul 07.00 hingga sore.

Lurah Penatih, I Wayan Murda mengatakan, antusiasme warga Kelurahan Penatih sendiri cukup tinggi dalam mengikuti program bank sampah.

Ini terlihat dari puluhan warga membawa berbagai sampah seperti kardus bekas, kertas, kaleng hingga botol bekas pada setiap minggunya.

Apalagi saat ini Kota Denpasar mengalami permasalahan terkait sampah, sehingga hal ini bisa sedikit menjadi solusi hal tersebut.

“Apalagi dalam waktu dekat adanya rencana penutupan TPA Sarbagita Suwung sebagai tempat pembuangan akhir saat ini. Untuk itu, penanganan sampah harus melibatkan semua pihak dari masyarakat hingga pemerintah, mulai dari pemilahan sampah berbasis sumber sampai pada penegakkan aturan tentang sampah,” katanya Selasa, 28 Februari 2023.

Ia mengatakan, dari menabung sampah ini warga akan mendapatkan pundi-pundi rupiah dari sampah lewat program jadi  Kelola Mis Jadi Mas.

“Selain itu bank sampah ini juga menjadi sarana edukasi masyarakat untuk memilah sampah sejak dari sumbernya, selain itu program ini juga mendorong masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan agar tetap sehat dan asri,” kata Murda.

Sementara itu, untuk mengurusi sampah tersebut, Pemkot Denpasar pun sampai mengajak Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dimana kerjasama Pemkot Denpasar dengan OJK berkaitan dengan program nabung sampah atau nabung emas melalui Pegadaian.

Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara pun sudah membahas hal ini dengan Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali Nusra, Giri Tribroto.

Dalam pertemuan tersebut, Jaya Negara menyampaikan untuk mengatasi permasalahan sampah di Denpasar, salah satunya melalui  pengolahan sampah berbasis sumber.

Untuk mewujudkan hal tersebut, kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan untuk melakukan pemilahan sampah dari rumah.

Dimana masyarakat harus memiliki pemahaman jika sampah memiliki nilai ekonomi.

“Kesadaran masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah harus diberikan motivasi. Salah satunya dengan memberikan pemahaman bahwa sampah memiliki value atau nilai ekonomi dengan menukarkannya ke bank sampah,” kata Jaya Negara.

Untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, Pemkot Denpasar pun akan menggandeng OJK untuk kegiatan nabung sampah atau nabung emas melalui pegadaian.

Hasil sampah yang ditukarkan dapat menjadi tabungan atau emas. Program ini akan membantu pengolahan sampah di TPS3R dan  3 TPST yang dimiliki kota Denpasar

Terkait hal tersebut, Giri Tribroto menyampaikan permasalahan sampah memang harus diatasi dari Hulu untuk mengurangi beban pengolahan di Hilir atau TPA.

“Dengan adanya program nabung sampah atau nabung emas kesadaran masyarakat akan nilai dari sampah akan meningkat, sehingga volume sampah di TPA akan menurun,” katanya.

Lebih lanjut disampaikan, kerjasama ini akan memberikan dampak baik kepada masyarakat terutama dalam pelestarian lingkungan dan inklusi keuangan. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved