Berita Bali

Sejarah Pura Griya Anyar Tanah Kilap Tak Boleh Diumbar, Jro Mangku Ayu : Belum Diizinkan

Sejarah Pura Griya Anyar Tanah Kilap tak boleh diumbar, Jro Mangku Ayu : Belum Diizinkan.

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/Putu Yunia Andriyani
Jro Mangku Ayu Pedasaran Ida Batari Niang Lingsir di Pura Dang Khayangan Griya Anyar Tanah Kilap saat diwawancara oleh Tribun Bali seusai Pujawali Pura pada Selasa, 28 Februari 2023 mengatakan sejarah Pura Dang Kahyangan Griya Anyar Tanah Kilap belum mendapatkan izin untuk diceritakan. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sudah lama berdiri menjadi tempat persembahyangan, sejarah Pura Dang Khayangan Griya Anyar Tanah Kilap nyatanya belum ada informasi pastinya. 

Hal ini dituturkan ole Jro Mangku Ayu Pedasaran Ida Batari Niang Lingsir di Pura Dang Khayangan Griya Anyar Tanah Kilap

Bahkan sebagai orang yang dipilih oleh Ida Batari yang beristana di pura tersebut, Jro Mangku Ayu sendiri tidak mengetahui jelas sejarah pura. 

Beliau menuturkan ia hanya mengetahui proses perjalanan Ida Batara yang disungsungnya namun mendapatkan tugas penting untuk menjaga cerita tersebut. 

“Tiang sendiri tidak tahu bagaimana sejarah berdirinya Pura ini, tiang hanya tau pemargi Ida hingga sampai ke sini."

"Tapi tiang belum bisa cerita karena sampai sekarang Ida belum mengizinkan,” ujar Jro Mangku Ayu saat ditemui seusai Pujawali Pura Griya Anyar Tanah Kilap

Jro Mangku Ayu mengatakan dirinya telah menjadi pengayah di Pura Griya Anyar Tanah Kilap sejak usianya 15 tahun. 

Setelah usia 35 tahun, barulah ia dipercaya untuk menjadi sunsunan Ida Batari yang berada di Pura Griya Anyar. 

Kepada Tribun Bali Jro Mangku Ayu menuturkan sudah banyak orang termasuk juga awak media yang menanyakan sejarah pura kepada dirinya. 

Baca juga: Ratusan Arca Dewa Dibersihkan Jelang Imlek di Griya Kongco Dwipayana Tanah Kilap Denpasar Bali

Namun, dirinya memilih untuk mematuhi perintah Ida dan tidak menceritakan pemargiannya. 

Jro Mangku Ayu boleh menceritakan kepada orang lain namun dengan beberapa ketentuan yaitu ceritanya tak boleh dicatat atau direkam. 

Cerita hanya boleh diingat dalam benak orang yang diceritakan dan orang tersebut tidak boleh menceritakan kembali kepada orang lain. 

Apabila dia melanggar, maka orang tersebut akan mendapatkan duka atau musibah. 

Walaupun demikian, banyak orang yang haus akan informasi mencoba-coba mencari narasumber lainnya. 

Sehingga munculah pihak-pihak yang mencoba untuk menjadi narasumber bagi mereka yang haus akan informasi sejarah pura. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved