Berita Buleleng

Pemerintah Pusat Dorong Pembangunan Pasar Induk di Bali

Pemerintah pusat mendorong Bali agar memiliki satu pasar induk. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pemerintah dalam memantau ketersediaan pasokan

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Fenty Lilian Ariani
Ratu Ayu Astri Desiani
Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kemenko Perekonomian, Yuli Sri Wilanti saat berkunjung ke kantor Bupati Buleleng, Kamis (2/3). 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Pemerintah pusat mendorong Bali agar memiliki satu pasar induk.

Hal ini dilakukan untuk mempermudah pemerintah dalam memantau ketersediaan pasokan 11 bahan pokok, serta menjaga kestabilan harga.

Ada tiga lokasi yang menjadi pilihan untuk pembangunan pasar induk ini diantaranya Ubung, Badung dan Mengwi. 

Hal tersebut dikatakan Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kemenko Perekonomian, Yuli Sri Wilanti saat berkunjung ke kantor Bupati Buleleng, Kamis (2/3).

Dijelaskan Yuli, berdasarkan arahan dari Gubernur Bali Wayan Koster, pasar induk ini akan dibangun baru.

Namun untuk pembangunannya, Pemprov Bali setidaknya harus menyediakan lahan seluas tiga hektar, untuk pemenuhan kebutuhan pokok di sembilan kabupaten/kota di Bali.  

Pihaknya pun akan segera melakukan identifikasi, untuk menentukan lokasi mana sekiranya yang strategis.

Agar dalam proses pendistribusian bahan pokok dari pasar induk ke pasar kecil lainnya lebih mudah.

Dengan adanya pasar induk ini, Yuli meyakini pemerintah akan lebih mudah dalam memantau harga dan pasokan bahan pokok. Sehingga inflasi dapat dikendalikan. 

Yuli menegaskan pemerintah pusat tentu akan memberikan dukungan dalam pembangunan pasar induk ini. Sebab tak hanya di Bali, daerah lain pun juga didorong untuk memiliki pasar induk.

Sehingga nantinya pasar induk di masing-masing daerah berjejaring nasional.

"Fungsinya untuk memastikan bahan pangan tersedia secara nasional. Ketika salah satu wilayah kekurangan salah satu bahan pokok, pasar induk daerah lain bisa membantu untuk mengisi pasokan bahan pangan yang dibutuhkan," jelasnya. 

Ditambahkan Yuli, sentra produksi pertanian di Buleleng cukup besar.

Pihaknya akan segera melakukan pembenahan tata kelola, dari hulu (produksi) hingga ke hilir (pasar).

Petani nantinya akan diberikan pendampingan agar produksi pertaniannya sesuai dengan kebutuhan pasar. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved