Berita Bali

Melasti Nyepi Tahun Saka 1945 di DTW Ulun Danu Beratan Digelar Mulai 17 Maret 2023

Melasti Nyepi tahun Saka 1945 di DTW Ulun Danu Beratan digelar mulai 17 Maret 2023.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/I Made Ardhiangga Ismayana
Kunjungan wisatawan domestik ke DTW Ulun Danu Beratan, Rabu 8 Maret 2023. Melasti Nyepi tahun Saka 1945 di DTW Ulun Danu Beratan digelar mulai 17 Maret 2023. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Prosesi menyambut Hari Raya Suci Umat Hindu Bali, Nyepi Tahun Saka 1945 atau tahun 2023 ini, di DTW Ulun Danu untuk proses pemelastian akan dimulai pada 17 Maret 2023 mendatang.

Pemelastian yakni ritual penyucian benda benda suci atau arca akan dilakukan oleh krama sekitar Ulun Danu dan juga krama Hindu di luar kawasan wisata andalan Tabanan itu.

DTW Ulun Danu Beratan, yang berada di desa Candikuning, Baturiti, Tabanan sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah kemacetan atau kepadatan lainnya.

Humas DTW Ulun Danu Beratan, Made Sukarata mengatakan, bahwa untuk prosesi melasti maka yang menjadi persiapan pihaknya ialah terkait m krodit dan macet khususnya dalam pengaturan lokasi parkir.

Karena itu, pihaknya sudah menyiapkan jadwal ritual melasti berdasarkan laporan desa yang akan menggelar pemelastian di Ulundanu Beratan.

“Mulai tanggal 17 ini akan ada prosesi melasti. Nanti awal itu Pengempon Pura Ulundanu Beratan. Barulah disusul oleh desa-desa lain, dari Mengwi juga sudah lapor ada,” ucapnya, Rabu 8 Maret 2023.

Sukarata mengaku, saat ini Sudan ada sekitar 10 banjar adat dari luar Tabanan yakni dari Mengwi dan Kapal Badung yang akan melakukan pemelastian di  Pura Ulun Danu Beratan.

Dan kebanyakan dari Mengwi, karena penganceng Pura di Ulun Danu dari Puri Mengwi, termasuk juga aliran subak juga sampai ke wilayah Badung dan Denpasar.

Sedangkan desa sekitar DTW nantinya akan ada sekitar lima Banjar adat yang termasuk dalam Desa Candikuning.

Baca juga: Jelang Hari Raya Nyepi Caka 1945, Paguyuban BUMN Hindu Bali Gelar Tirta Yatra

“Jadi nanti memang akan dibagi-bagi jadwal pemelastiannya. Pagi siapa siang dan sore siapa. Sudah ada daftarnya,” ungkapnya.

Sukarata menambahkan, bahwa untuk krama desa di sekitar DTW biasa akan diambil pada hari terakhir atau pada saat Pangerupukan. 

Jadwal yang dibagi-bagi itu juga selain soal mengatasi macet, ternyata memang juga menjadi tujuan wisatawan.

Dimana, wisatawan mancanegara banyak yang sudah bertamasya proses itu akan dilakukan.

“Wisatawan merasa jadi tertarik dan menjadi tontonan. Di momen itu, banyak yang mengkonfirmasi untuk mendapat momen pemelastian itu,” jelasnya.

Sukarata mengaku, selain melasti terkait dengan kunjungan sendiri, saat ini di DTW Ulun Danu Beratan setidaknya sudah 70 persen kembali mengisi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved