Berita Denpasar

Luhut Minta TPST di Denpasar Sudah Beroperasi 100 Persen Bulan Juni

TPST Kesiman Kertalangu rencananya akan ditinjau Presiden Joko Widodo pada Senin 13 Maret 2023

Tribun Bali/Putu Supartika
Menteri Koordinator Bidang Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan saat meninjau TPST Kesiman Kertalangu - Luhut Minta TPST di Denpasar Sudah Beroperasi 100 Persen Bulan Juni, TPST Kesiman Kertalangu Akan Diresmikan Jokowi 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan meninjau TPST Kesiman Kertalangu.

Dalam peninjauannya pada Kamis 9 Maret 2023, Luhut didampingi Gubernur Bali Wayan Koster, Kapolda Bali Irjen Pol. Drs. Putu Jayan Danu Putra, Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara.

Luhut juga sempat meninjau pengolahan sampah di TPST Kesiman Kertalangu ini.

Dalam kesempatan itu, ia meminta agar tiga TPST di Denpasar beroperasi 100 persen pada Juni 2023.

Baca juga: Pemkot Denpasar Sebut 3 TPST Akan Beroperasi Penuh Akhir Maret atau Awal April 2023

Ketiga TPST tersebut meliputi TPST Kesiman Kertalangu, TPST Tahura Ngurah Rai, dan TPST Padangsambian Kaja.

Sementara itu, khusus untuk TPST Kesiman Kertalangu rencananya akan ditinjau Presiden Joko Widodo pada Senin 13 Maret 2023, sepulang dari meresmikan pembangunan di Pura Besakih.

“Senin, Pak Presiden akan lihat ke sini, bersama menteri lainnya sebagai model, karena akan segera dibangun di seluruh Indonesia,” kata Luhut.

Direncanakan Presiden Jokowi akan datang bersama Menteri Keuangan, Menteri Bappenas, Menteri KLHK, dan Menteri PUPR.

“Kemudian kita akan rapat semua tentang itu. Kita semua satu padu selesaikan masalah sampah,” katanya.

Nantinya di seluruh Indonesia akan dibangun 52 TPST serupa untuk pembuatan RDF khusunya di 5 destinasi turis dan kota besar di Indonesia.

Dengan TPST ini akan mampu menangani 15 ribu sampah per hari di seluruh Indonesia.

“Langkah ini akan bagus untuk mengurangi sampah masuk ke laut sehingga sampah plastik berkurang masuk ke laut. Karena sampah plastik akan menjadi mikroplastik yang dimakan ikan dan akan berbahaya kalau dimakan,” imbuhnya.

Ia mengatakan jika ikan tercemar mikroplastik dimakan wanita hamil akan membuat bayi yang dilahirkan menjadi cacat.

Ia pun mengakui jika pengoperasian dari TPST ini sudah molor, yang awalnya bisa beroperasi sebelum G20.

Bahkan ia sudah tiga kali datang ke TPST tersebut dan ia meminta agar Juni 2023 sudah beroperasi 100 persen.

Di mana hambatan tersebut terjadi karena baru memulai dan belum berpengalaman dan butuh waktu untuk uji coba.

“Untuk TPST ini (Kesiman Kertalangu) saat ini baru beroperasi 70 persen. Kapasitas totalnya 450 ton. Juni 2023 fiks beroperasi 100 persen,” kata Luhut.

Sementara untuk mesin pengolahan sampah di TPST ini masih menggunakan produk import.

Untuk selanjutnya, bahannya minimal 60 persen produk pabrikan dalam negeri.

“Kita juga akan menuju kedaulatan teknologi dan pengelolaan sampah seperti yang menjadi tren di dunia saat ini,” katanya.

Sementara itu, terkait TPA Suwung, Luhut meminta agar tahun depan sudah tidak digunakan lagi.

“TPA Suwung harapannya dalam beberapa waktu ke depan semua alihkan, sudah tutup. Kita berharap tahun depan TPA Suwung tawarkan ke Pak Gubernur untuk hiburan apakah taman, taman golf atau yang lainnya,” katanya.

Ia mengatakan, kemampuan 3 TPST di Denpasar sekarang mencapai 1.020 ton per hari dan bisa ditingkatkan menjadi 1.500 ton per hari.

Selain itu, Luhut menambahkan di Badung juga sedang dibangun TPST serupa dengan kapasitas 350 ton per hari.

Sementara itu, Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara mengatakan saat ini di Denpasar sudah ada 317 bank sampah dan 23 TPS3R.

“Dengan bank sampah dan TPS3R itu, kami bisa mengelola 125 ton per hari. Sementara sampah kami per hari ada 806 ton, sehingga sekarang yang masuk ke 3 TPST ini sebanyak 725 ton,” katanya.

Direktur PT CMPP, Made Wahyu Wiratma mengatakan, saat ini TPST yang paling siap untuk beroperasi adalah TPST Kesiman Kertalangu.

Untuk kapasitas pengolahan sampah di TPST Kesiman Kertalangu sebanyak 450 ton per hari.

“Per hari ini baru mampu mengolah 170 ton per hari dan selanjutnya secara bertahap akan terus ditingkatkan hingga menjadi 450 ton per hari,” katanya.

TPST Kesiman Kertalangu khusus mengolah sampah menjadi RDF yang beberapa hasilnya saat ini sudah diujicobakan di pembangkit listrik di Solo dan PLTU Jeranjang Lombok.

Sementara untuk TPST Tahura I akan mengolah sampah basah menjadi magot untuk pakan ternak, pupuk dengan total kapasitas 370 ton per hari.

Selanjutnya untuk TPST Tahura II akan mengolah kayu menjadi pelet dan pelet ini akan digunakan untuk bahan bakar TPST dengan kapasitas pengolahan 80 ton per hari.

“Jadi kita tidak menggunakan bahan bakar fosil untuk pengoperasian TPST ini, semua memakai pelet,” katanya.

Sedangkan untuk TPST Padangsambian Kaja, memiliki kapasitas pengolahan 120 ton per hari.

Dan saat ini masih dalam tahap pemasangan alat dan akan selesai akhir Maret 2023. (*)

Kumpulan Artikel Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved