Berita Bali
Kompetisi SpoGomi Pelopori Budaya Bersih Sampah, Olahraga Sambil Pungut Sampah, Warga Bali Antusias
Kompetisi SpoGomi pelopori budaya bersih sampah di Jepang, olahraga sambil pungut sampah, warga Bali pun antusias.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
"Acara ini adalah kompetisi olahraga, di mana kita memungut sampah dan memisahkannya dalam waktu tertentu dan berkompetisi untuk mendapatkan nilai sesuai dengan berat dan jenis sampah," kata Takuya Nomoto.
Kepala Sub Direktorat Sampah Spesifik Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) KLHK Mahanani KrIstiningsih yang hadir mewakili Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hdiup dan Kehutanan (KLHK) Novrizal Tahar, mengatakan, kegiatan ini sejalan dengan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang mengusung tema "Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat".
“Pada prinsipnya kita harus tuntas kelola sampah untuk kesejahteraan masyarakat, peringatan HPSN juga menjadi tonggak Indonesia zero waste, zero emission, untuk itu ajang seperti SpoGomi yang biasa dilakukan di Jepang ini penting dilakukan anak muda Indonesia, harus mulai peduli sampah merubah perilaku, membantu mengkampanyekan pilah sampah dari sumbernya, sehingga konsentrasi di TPA akan berkurang,” kata dia.
“Sekarang juga mulai dikembangkan teknologi RDF, pengolahan sampah melalui proses homogenizers menjadi ukuran yang lebih kecil melalui pencacahan sampah atau dibentuk menjadi pelet. Hasilnya dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan dalam proses pembakaran recovering batu bara untuk pembangkit tenaga listrik, ini sangat mengurangi TPA,” sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, Konsulat Jenderal Jepang di Bali, Katsumata menambahkan, tahun ini bertepatan dengan peringatan 65 tahun berdirinya hubungan diplomatik antara Jepang dan Indonesia, peringatan 50 tahun persahabatan dan kerja sama ASEAN-Jepang, jsekaligus tahun di mana Indonesia menjadi Ketua ASEAN.
"Sungguh luar biasa dapat menyelenggarakan Spogomi di Bali pada tahun yang penuh kenangan ini," katanya.
Melalui program 3R (Reduce, Reuse, Recycle), diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, dan melakukan pengolahan sampah yang efektif dengan pembangkit listrik tenaga sampah. Saat ini, penanganan sampah adalah permasalahan besar di Indonesia.
“Saya harap event SpoGomi kali ini dapat menjadi sarana bagi komunitas Indonesia dan Jepang untuk bekerjasama dan memungut sampat dengan bergembira dan melalui Spogomi ini bisa mempromosikan pariwisata Bali, dan berkontribusi menyelesaikan permasalahan sampah di Indonesia dan ASEAN,” paparnya.
Setelah dilakukan penilaian, terpilih juara 1, 2, dan 3 yang mendapat dana apresiasi sebesar Rp1,5 juta, Rp1 juta, dan Rp500 ribu kepada Tim Otsuka Blue Planet, Jese 2, dan Darochan (Yakult).
Sedangkan pemenang juara 4, 5, dan 6 mendapatkan hadiah dari ASEAN Japan Friendship and Cooperation masing-masing dari Sinar Bali, LPK Bali 1, dan Trikela. (*)
Caption foto : Antusiasme pelajar mengikuti ajang SpoGomi di Pantai Petitenget, Seminyak, Badung, bali, pada Minggu 11 Maret 2023. Dok. Adrian
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.