Berita Denpasar
Biaya Fogging Nyamuk Tinggi, Area 100 Meter Habiskan Rp 2 Juta dan Tidak Efektif
Biaya Fogging Nyamuk Tinggi, Area 100 Meter Habiskan Rp 2 Juta dan Tidak Efektif, Dinkes Denpasar Minta Masyarakat Ikut Aktif Lakukan PSN
Penulis: Putu Supartika | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Fogging fokus untuk pemberantasan nyamuk Demam Berdarah Dengue atau DBD ternyata tidak efektif.
Selain tidak baik untuk kesehatan, fogging juga menghabiskan anggaran yang tinggi.
Selain itu, fogging hanya bisa membunuh nyamuk dewasa dan tidak bisa membunuh jentik nyamuk.
Sehingga tak lama setelah fogging, akan ada nyamuk baru yang bisa saja menyebarkan DBD.
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kota Denpasar meminta masyarakat ikut aktif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan rumah masing-masing.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda mengatakan dalam sekali fogging untuk area 100 meter menghabiskan biaya Rp 1.5 juta hingga Rp 2 juta.
“Untuk satu kali fogging area 100 meter menghabiskan 2 liter (obat) dan itu bisa habis Rp 1.5 sampai Rp 2 juta. Dan satu desa bisa 500 fogging fokus, berarti 500 kali Rp 2 juta anggaran. Itu baru satu desa, kalau semua desa serentak bisa dikalkulasi berapa biayanya,” kata Dharmayuda.
Pihaknya menambahkan, selain biayanya yang tinggi, juga tidak baik untuk kesehatan.
Salah satu masalah yang muncul dari menghirup asap fogging adalah sesak nafas.
Namun menurutnya masyarakat merasa lebih aman jika wilayahnya sudah difogging.
Padahal menurutnya itu hanya menyembuhkan secara psikologis, sementara nyamuk akan kembali muncul.
“Sekarang fogging, seminggu lagu hujan, dua minggu lagi matahari trik dan jika masyarakat tidak melakukan PSN, sama saja akan ada nyamuk lagi,” katanya.
“Kalau ada cara yang lebih murah dan efektif yakni dengan PSN, lebih baik gunakan cara itu. Nyamuk bisa berkembang di mana saja asal ada air tergenang baik di dalam maupun luar ruangan,” katanya.
Selain itu, saat ini Pemkot Denpasar juga bekerjasama dengan World Manguito Program dari Australia untuk pengembangan bakteri Wolbachia.
Dimana dengan menginfeksi nyamuk penyebab DBD dengan bakteri ini, akan bisa menekan kasus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.