Berita Denpasar

Upayakan Ibadah Lebih Nyaman, Kolaborasi Potensi SAR Laksanakan Fogging Jelang Ramadhan di Denpasar

Potensi SAR 115, Cakrawala Disaster Respond, dan Baznas Tanggap Bencana melaksanakan fogging di seputaran wilayah Denpasar

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Putu Yunia Andriyani
Pelaksanaan fogging serangkaian menyambut Bulan Ramadhan dan merayakan HUT ke-6 Potensi SAR 115 di Desa Pemecutan Kaja, Denpasar, Bali - Upayakan Ibadah Lebih Nyaman, Kolaborasi Potensi SAR Laksanakan Fogging Jelang Ramadhan di Denpasar 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jelang bulan puasa yang akan datang beberapa hari lagi, upaya untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat terus dilakukan.

Seperti yang dilakukan oleh Potensi SAR 115, Cakrawala Disaster Respond, dan Baznas Tanggap Bencana.

Ketiga lembaga potensi SAR ini berkolaborasi untuk melaksanakan fogging di seputaran wilayah Denpasar, Bali.

Seperti yang diketahui, fogging bertujuan untuk membantu memutuskan vektor-vektor penyebab penyakit yang disebabkan nyamuk seperti DBD dan malaria.

Baca juga: Biaya Fogging Nyamuk Tinggi, Area 100 Meter Habiskan Rp 2 Juta dan Tidak Efektif

Lokasi yang menjadi tempat pelaksanaan adalah Desa Pemecutan Kaja, Denpasar dan didampingi Bhabinkamtibmas Pemecutan Kaja.

Haji Nazmudin mewakili Tim SAR Gabungan mengatakan fogging akan dilakukan utamanya di tempat ibadah dan sekitar rumah warga.

Namun, ia menegaskan pelaksanaan fogging di rumah warga dilakukan berdasarkan permintaan warga setempat.

“Kami memiliki gagasan atau ide untuk melakukan fogging di seputaran wilayah Denpasar khususnya di tempat ibadah. Untuk di rumah warga ini sifatnya tidak memaksa dan kami tidak memungut biaya apapun,” ujar Haji Nazmudin.

Selain menyambut bulan Ramadhan, pelaksanaan fogging ini juga dilakukan dalam rangka merayakan ulang tahun ke-6 SAR 115.

Pelaksanaan fogging dapat dilaksanakan berkat kerja sama seluruh organisasi dan juga dukungan anggota Komisi I DPD RI Provinsi Bali, Arya Wedakarna.

Mendapat sambutan baik dari warga Desa Pemecutan Kaja, Haji Nazmudin mengatakan mereka akan berupaya untuk menjadikan kegiatan ini sebagai kegiatan rutin.

Dengan demikian, seluruh warga khususnya wilayah Denpasar dapat turut merasakan manfaatnya.

Terkait dengan bulan puasa yang berbarengan dengan Hari Raya Nyepi, Haji Nazmudin mengatakan hal itu sudah biasa terjadi.

Lelaki ini menuturkan dirinya memang kebetulan lahir dan besar di Bali sehingga hal tersebut tidak menjadi masalah untuknya.

“Bahkan sejak orang tua saya lahir di Bali kami sudah menyandang predikat saudara di tengah masyarakat Bali. Yang Islam memanggil saudara Hindu saudara Bali, yang Bali memanggil kami dengan saudara Selam atau nyama Selam,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved