Berita Karangasem

Jembatan Darurat di Jungutan Karangasem Diperbaiki Secara Swadaya Jelang Ngerupuk

Pembangunannya dilakukan secara swadaya oleh warga dan pemuda. Selain itu, mempermudah pengendara saat melintasinya.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Saiful Rohim/Tribun Bali
 Jembatan darurat yang menghubungkaan Jungutan - Bebandem, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem diperlebar, secara swadaya oleh masyarakat. Pelebaran dilakukan agar jembatan bisa dilalui lebih leluasa, oleh warga dan pengendara. Beberapa hari lagi jembatan akan dilalui untuk arak ogoh - ogoh. 

TRIBUN-BALI.COM - Jembatan darurat yang menghubungkan Jungutan - Bebandem, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem diperlebar, secara swadaya oleh masyarakat.

Pelebaran dilakukan agar jembatan bisa dilalui lebih leluasa, oleh warga dan pengendara.

Beberapa hari lagi jembatan akan dilalui untuk arak ogoh - ogoh.

Seorang pengendara yang melintas, mengatakan, jembatan darurat ini diperlebar sejak beberapa hari lalu.

Tujuannya masyarakat lebih mudah melintas, terutama saat pengarakan ogoh - ogoh.

Pembangunannya dilakukan secara swadaya oleh warga dan pemuda. Selain itu, mempermudah pengendara saat melintasinya.

Baca juga: Upacara Melasti Rangkaian Nyepi, Polsek Kuta & Pecalang Sinergi Lakukan Pengamanan

Baca juga: Diresmikan di Singaraja, LPK Fuji Academy Bali Buka Kuota 180 Peserta

 Jembatan darurat yang menghubungkaan Jungutan - Bebandem, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem diperlebar, secara swadaya oleh masyarakat.

Pelebaran dilakukan agar jembatan bisa dilalui lebih leluasa, oleh warga dan pengendara.

Beberapa hari lagi jembatan akan dilalui untuk arak ogoh - ogoh.
 Jembatan darurat yang menghubungkaan Jungutan - Bebandem, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem diperlebar, secara swadaya oleh masyarakat. Pelebaran dilakukan agar jembatan bisa dilalui lebih leluasa, oleh warga dan pengendara. Beberapa hari lagi jembatan akan dilalui untuk arak ogoh - ogoh. (Saiful Rohim/Tribun Bali)

"Katanya akan dilalui saat pengarakan ogoh - ogoh. Makanya diperlebar jembatan daruratnya.

Sisanya memakai pohon pinang dan bambu. Ini jalan yang akan dilalui arakan ogoh - ogoh di malam pangerupukan," kata pengendara yang enggan menyebutkan namanya, Minggu (19/3/2023).

Perbekel Jungutan, I Wayan Wastika, belum bisa dihubungi.

Sebelumnya yang bersangkutan mengatakan, jembatan darurat dibangun untuk mepercepat aktivitas warga.

Mengingat jalanan yang menghubungkan antar desa, tergerus akibat banjir bandang yang terjadi setahun lalu.

Sehingga jalanan tidak bisa dilalui kendaraan.

Warga Desa Jungutan terpaksa membangun jembatan darurat, karena akses jalan tergerus air hujan akhir 2022.

Jalan putus saat bencana banjir bandang bulan Oktober 2022.

Warga bersama petugas sempat mengurug dengan material.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved