serba serbi

Ngembak Geni, Simak Maknanya Dalam Hindu Bali 

Pada saat hari suci Nyepi, Minggu 14 Maret 2021 para umat Hindu, khususnya di Bali melaksanakan Catur Brata Penyepian.

Pixabay
Ilustrasi api - Kata ngembak geni, terdiri dari dua kata yaitu ngembak yang berarti terbuka atau bebas. Kemudian kata geni bermakna api yang mempunyai sifat panas. Api adalah lambang semangat. Dengan perayaan hari suci setelah Nyepi yang terkenal penyebutannya secara tradisional dengan ngembak geni. Penyebutan seperti ini karena geni secara makna bebasnya berupa simbol yaitu api, yang sering dianalogikan bahwa api itu adalah lambang semangat. Bahkan zaman dulu semasih ada Departemen Penerangan pada pemerintahan Indonesia ada semboyan yang sering dikumandangkan dengan ucapan 'api nan tak kunjung padam'. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sehari setelah hari suci Nyepi, disebut sebagai hari suci ngembak geni.

Pada saat hari suci Nyepi, Minggu 14 Maret 2021 para umat Hindu, khususnya di Bali melaksanakan Catur Brata Penyepian.

Diantaranya, Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungaan, dan Amati Lelanguan.

Tetapi dalam tradisi penyebutannya hanya satu yaitu hari suci ngembak geni.

"Hal ini dikatakan secara tradisi seperti itu, karena berkaitan dengan pengertian ngembak geni itu sendiri," kata Jero Mangku Ketut Maliarsa kepada Tribun Bali, beberapa waktu silam. 

Baca juga: Pengamanan Pawai Ogoh-Ogoh di Denpasar, Aparat Kepolisian Kerahkan 1.331 Personel

Baca juga: Hari Ngembak Gni Menjadi Atensi Polres Badung Untuk Lakukan Pengaman di Objek Wisata

Suasana pawai ogoh-ogoh di kawasan Patung Catur Muka Denpasar tahun 2023.
Suasana pawai ogoh-ogoh di kawasan Patung Catur Muka Denpasar tahun 2023. (Ida Bagus Putu Mahendra)

Kata ngembak geni, terdiri dari dua kata yaitu ngembak yang berarti terbuka atau bebas.

Kemudian kata geni bermakna api yang mempunyai sifat panas.

Api adalah lambang semangat. Dengan perayaan hari suci setelah Nyepi yang terkenal penyebutannya secara tradisional dengan ngembak geni.

Penyebutan seperti ini karena geni secara makna bebasnya berupa simbol yaitu api, yang sering dianalogikan bahwa api itu adalah lambang semangat.

Bahkan zaman dulu semasih ada Departemen Penerangan pada pemerintahan Indonesia ada semboyan yang sering dikumandangkan dengan ucapan 'api nan tak kunjung padam'.

"Artinya semangat yang tak pernah mati. Dengan semangat yang membara atau berkobar sesuai dengan sifat api, maka setelah perayaan hari suci Nyepi sebagai pergantian tahun baru Saka bagi umat Hindu diharapkan memunculkan semangat baru setelah melakukan perenungan dengan landasan Catur Brata Penyepian," katanya.

Ilustrasi api -Kata ngembak geni, terdiri dari dua kata yaitu ngembak yang berarti terbuka atau bebas.

Kemudian kata geni bermakna api yang mempunyai sifat panas.

Api adalah lambang semangat. Dengan perayaan hari suci setelah Nyepi yang terkenal penyebutannya secara tradisional dengan ngembak geni.

Penyebutan seperti ini karena geni secara makna bebasnya berupa simbol yaitu api, yang sering dianalogikan bahwa api itu adalah lambang semangat.

Bahkan zaman dulu semasih ada Departemen Penerangan pada pemerintahan Indonesia ada semboyan yang sering dikumandangkan dengan ucapan 'api nan tak kunjung padam'.
Ilustrasi api -Kata ngembak geni, terdiri dari dua kata yaitu ngembak yang berarti terbuka atau bebas. Kemudian kata geni bermakna api yang mempunyai sifat panas. Api adalah lambang semangat. Dengan perayaan hari suci setelah Nyepi yang terkenal penyebutannya secara tradisional dengan ngembak geni. Penyebutan seperti ini karena geni secara makna bebasnya berupa simbol yaitu api, yang sering dianalogikan bahwa api itu adalah lambang semangat. Bahkan zaman dulu semasih ada Departemen Penerangan pada pemerintahan Indonesia ada semboyan yang sering dikumandangkan dengan ucapan 'api nan tak kunjung padam'. (Pixabay)

Sebagai pegangan untuk mulat sarira atau introspeksi diri, sehingga menjadi cemeti untuk menatap masa depan yang lebih baik. Agar terwujud hidup yang damai (shanti) dan sejahtera (jagadhita).

Dan dari pengertian ngembak geni itu, kata dia, mengindikasikan bahwa para umat Hindu dalam kehadiran perayaan tahun baru Saka adalah sebagai momentum untuk menumbuhkan semangat baru dalam mengarungi hidup dan kehidupan sehingga mencapai kehidupan yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

"Makanya dalam perayaan penyambutan tahun baru Saka ini, para umat Hindu melaksanakan tahapan-tahapan perayaannya.

Yaitu adanya kegiatan upacara suci melasti yang bertujuan untuk membersihkan diri (bhuana alit) dan mengusung pratima atau pralingga, sebagai simbol Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta manifestasinya sebagai bhatara- bhatari ke segara dengan tujuan menghanyutkan kekotoran (sarwa mala).

Tahap berikutnya upacara tawur kesanga, atau upakara mecaru untuk nyomya watek bhuta kala agar menjadi bhuta hita. Sehingga mewujudkan kedamaian alam semesta (bhuana agung) dan alam manusia( bhuana alit).

Dengan maksud agar kehidupan alam semesta beserta isinya menjadi shanti,tenang,harmonis dan jagadhita.

"Tahap puncak ritualnya pada perayaan hari suci Nyepi dengan prosesi kegiatan melakukan Catur Brata Penyepian," sebutnya. Pada saat inilah umat Hindu nyepi atau nyipeng untuk merenung dan mulat sarira (introspeksi diri) serta tentang dari hal-hal yang dilaksanakan untuk koreksi diri agar pada tahun baru Saka ini muncul semangat baru, pikiran baru untuk masa depan yang lebih baik.

"Serta mengurangi bahkan menghilangkan pikiran, perkataan, dan perbuatan negatif dengan landasan ajaran Dharma/ajaran kebenaran ( ajaran agama Hindu ) yang sering disebut Tri Kaya Parisudha," jelasnya.

Akhirnya tibalah pada tahap terakhir dari rangkaian hari suci Nyepi, yaitu secara tradisional disebut hari suci Ngembak Geni. "Pada hari ini para umat Hindu melakukan persembahyangan untuk memuja keagungan-Nya sebagai wujud syukur atas karunia-Nya telah melimpahkan kerahayuan dan kerahajengan.

Sehingga mencapai kebahagiaan lahir batin, baik di atas dunia, maupun di akhirat berdasarkan Dharma yang sering disebut dalam tujuan agama Hindu 'Moksartam Jagadhita ya Ca Iti Dharma'.

Di samping itu, pada saat hari suci Ngembak Geni ini para umat Hindu mekakukan 'Dharma Shanti' dengan keluarga besar, masyarakat, dan dengan para umat lain juga.

Sebagai wujud toleransi bahwa manusia itu sama bahkan diakui sebagai saudara 'Waisudewa Kutumbakam'. "Dalam kegiatan ini kita sebagai umat manusia saling mendoakan,mengucap syukur atas karunia-Nya dan sekalian silaturahmi serta saling maaf-memaafkan untuk memulai kehidupan yang lebih baik, lebih damai, lebih tenang sehingga terwujud keharmonisan bersama," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved