Berita Bali
Oknum Masyarakat Berkeliaran Saat Nyepi di Bali, Simak Harapan Putri Suastini Koster
Hal tersebut diungkapkannya saat ditemui Tribun Bali, dalam acara pemberian bantuan kepada masyarakat kurang mampu di Kantor Kesbangpol Bali.
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Istri Gubernur Bali, Wayan Koster, yang dikenal dengan nama Putri Suastini Koster, ikut angkat bicara soal adanya sejumlah oknum warga yang berkeliaran saat Nyepi di Bali.
Hal tersebut diungkapkannya saat ditemui Tribun Bali, dalam acara pemberian bantuan kepada masyarakat kurang mampu di Kantor Kesbangpol Bali pada Jumat 24 Maret 2023.
Putri Suastini Koster menegaskan, seharusnya masyarakat yang berkeliaran saat Nyepi menghormati para pecalang.
Hal tersebut dilakukan lantaran para pecalang tengah bertugas, untuk menjaga situasi Kamtibmas saat Nyepi.
Mengingat Nyepi adalah bagian hari suci Hindu, dan memang salah satunya dilarang keluar rumah.
“Kalau ada warga kita yang keluar, pecalang itu dihormati. Karena beliau-beliau (pecalang) itu bertugas menjaga,” ungkapnya kepada Tribun Bali.
Baca juga: Penemuan Jenazah Lansia Saat Hari Raya Nyepi Kagetkan Warga Aan Klungkung Bali
Baca juga: VIRAL! Oknum Warga Buka Paksa Portal di TNBB, Ingin Berwisata Saat Nyepi, 2 Pelaku Diamankan Polisi

Bagi Putri Suastini Koster, dengan menghormati aparat keamanan dan mengikuti aturan yang berlaku, menunjukkan sikap warga negara yang baik.
Lebih lanjut, istri dari Gubernur Bali itu mengatakan, sudah seharusnya masyarakat mengikuti aturan yang berlaku di daerahnya saat itu.
Seperti peribahasa “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”.
“Tetapi kalau itu aturan di daerah itu, berlaku di mana tanah dipijak, di situ langit dijunjung,” ungkap Putri Suastini Koster.
Di sisi lain, Putri Suastini Koster juga mengingatkan kepada para personel pengamanan, hendaknya melakukan peneguran hanya melalui pimpinan terkait.

Pasalnya, jika peneguran dilakukan melalui banyak orang dan serentak, dikhawatirkan akan menimbulkan kekacauan.
“Jadi aparat juga harus komandannya satu, komandannya itu yang bicara. Yang lainnya diam dengan tertib. Jangan dikerubuni. Nanti berpotensi chaos,” ujarnya.
Disinggung soal tindakan terhadap masyarakat yang berkeliaran saat Nyepi, Putri Suastini Koster yang juga menjadi Ketua Dekranasda Bali itu mengatakan, tindakan kepada masyarakat yang melanggar aturan tetap dilakukan.
“Tetapi kalau yang terjadi sekarang, ya kita tangani menurut aturan yang berlaku. Kita tidak melihat warga negara apa. Sama saja perlakuannya,” pungkas Putri Suastini Koster.
Sebelumnya, sejumlah warga Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali, nekat menerobos portal Taman Nasional Bali Barat (TNBB) saat hari Raya Nyepi pada Rabu 22 Maret 2023 sekitar pukul 10.00 Wita.
Padahal portal tersebut telah dijaga lima orang pecalang.
Mereka menerobos pintu masuk dengan alasan ingin berwisata di Pantai Pura Segara Rupek, yang ada di kawasan TNBB desa setempat. Aksi ini pun viral di sosial media.
Selain kejadian di Buleleng, sejumlah WNA (Warga Negara Asing) juga terpantau mengendarai kendaraan bermotor ketika pelaksanaan Hari Raya Nyepi. (*)
Kejati Bali Dorong Penanganan Tindak Pidana Korupsi Lewat Mekanisme DPA, Lazim di Luar Negeri |
![]() |
---|
Pemprov Bali Nantikan Pusat Untuk Penentuan Lokasi Tersus LNG |
![]() |
---|
Cuaca Buruk, Pelabuhan Gilimanuk Bali Ditutup Hampir Dua Jam, Antrean Kendaraan Mengular |
![]() |
---|
Lindungi Pesisir Bali, 4.000 Bakau Ditanam di Tahura Ngurah Rai, Libatkan Kelompok Nelayan |
![]() |
---|
Kapasitas PLTS di Bali Saat Ini Capai 50 MW, Siapkan Proyek Baru PLTS 9-10 MW di Badung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.