Serba Serbi
Kuliner Unik, Kepiting Bakau Kare Suroso Saat Bulan Puasa di Pasar Ramadan Masjid Raya Baiturrahmah
Kuliner unik, Kepiting Bakau Kare Suroso hanya ada saat bulan puasa di Pasar Ramadan Masjid Raya Baiturrahmah.
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pasar Ramadhan Masjid Raya Baiturrahmah kembali hadir di bulan puasa tahun 2023 ini.
Berbagai macam makanan dan minuman untuk berbuka puasa berjejer di sepanjang jalan pasar.
Dari sekian banyak makanan, ada kuliner unik yang dijual di Pasar Ramadan ini, yaitu Kepiting Bakau Kare.
Berdasarkan pantauan Tribun Bali di lokasi, hanya ada satu pedagang yang menjual makanan ini.
Pak Suroso selaku penjual Kepiting Bakau Kare mengatakan dia telah berjualan sejak tahun 2018.
Ia juga mengatakan hanya dirinya yang menjual kuliner khas Ramadan ini di Pasar Ramadan Masjid Raya Baiturrahmah.
“Saya sudah jualan selama lima tahun, memang saya mencari dagangan yang unik, yang ngga ada di pedagang lain, jadi saya jual kepiting,” kata Suroso.
Menurut Suroso, menjual kepiting bakau membutuhkan modal yang cukup besar sehingga tidak banyak yang berani menjual kepiting.
Ia biasa mengambil kepiting bakau dari supplier yang menjadi langganananya.
Baca juga: Berburu Kuliner Ramadhan di Masjid Baiturrahmah, Senja Kehabisan Menu di Hari Minggu
Setiap hari, Suroso membeli 5-10 kilogram kepiting yang setiap kilonya dibeli dengan harga sekitar Rp 80.000.
Tantangannya, yaitu apabila supplier kepiting tidak beroperasi atau kehabisan stok kepiting sehingga Suroso harus mencari kepiting di pasar dengan harga yang lebih mahal.
Kepiting tersebut ia masak sendiri bersama sang istri di rumah dengan bumbu-bumbu kare andalannya.
Setiap porsi kepiting dijual di Pasar Ramadan dengan harga Rp 25.000-Rp50.000 terrgantung ukuran kepitingnya.
Kepiting bisa awet hingga pagi hari dan bisa dikonsumsi saat sahur apabila disimpan di dalam lemari pendingin.
“Itu sudah harga murah, di luar belum tentu dapat segitu. Belum lagi hitungan bumbu-bumbunya, gas kompor, dan lain-lain,” tuturnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.