Berita Nasional

Kematian Briptu RF Dirasa Janggal Oleh Sang Ayah, Sebelum Meninggal Sempat Video Call dengan Ibu

Diketahui, Briptu RF ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa (meninggal dunia) dalam mobil dinas Polri pada Sabtu (25/3) lalu.

kompas.com
Menangis Haru - Kapolda Gorontalo Irjen Helmy Santika memeluk ayah Briptu RF, Muslih saat melayat ke rumah duka di Semarang, Senin (27/3). Irjen Helmy dan Muslih sama-sama menangis haru saat membuka peti jenazah Briptu RF. Inzet: Foto Briptu RF dalam prosesi pemakaman di Semarang. 

TRIBUN-BALI.COM - Kasus kematian Briptu RF (Rully Firmansyah), ajudan Kapolda Gorontalo, Irjen Helmy Santika, yang ditemukan di dalam mobil dinas bakal panjang.

Ayah Briptu RF, Muslih, yang juga pensiunan penyidik Polri merasakan ada yang janggal dalam kematian putranya yang oleh Polda Gorontalo, disebut sebagai aksi bunuh diri tersebut.

Diketahui, Briptu RF ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa (meninggal dunia) dalam mobil dinas Polri pada Sabtu (25/3) lalu.

Mendiang merupakan ajudan Kapolda Gorontalo, Irjen Helmy Santika.

Mobil dinas Polri tempat ditemukannya jasad Briptu RF, terparkir di pinggir jalan Desa Ombulo, Kecamatan Limboto Barat, Gorontalo, pada Sabtu (25/3).

Mobil dinas tersebut bernomor 1214-XXIX, saat diketemukan, kondisi mesinnya hidup dan terkunci dari dalam, serta terparkir sejak Jumat (24/3) sore.

Baca juga: Minta Maaf Tokoh Muslim Kepaon Atas Adanya Keramaian Saat Nyepi di Taman Pancing Denpasar

Baca juga: Kisruh Piala Dunia U20, Presiden Jokowi Tegaskan Jangan Campur Aduk Olahraga Dengan Politik

 Warga Desa Ombulo, Limboto Barat, Gorontalo digegerkan dengan penemuan polisi yang tewas di dalam mobil berpelat nomor milik kesatuan polisi.

Briptu RF ditemukan tewas di dalam mobil dinas, yang terparkir di GORR di Desa Ombulo, Limboto Barat, pada Sabtu (25/3) pagi.


Awalnya, seorang warga yang hendak pergi ke kebun melihat mobil dinas Briptu RF terparkir di dekat Jalan Gorontalo Outer Ring Road (GORR) wilayah Dusun I Desa Ombulo dari Jumat (24/3).

Karena tidak menaruh curiga, orang itu pun tak menghiraukan keberadaan mobil tersebut.

Namun keesokan harinya, Sabtu, mobil yang sama masih terparkir dengan posisi sama seperti sebelumnya. Posisi mesin menyala.
 Warga Desa Ombulo, Limboto Barat, Gorontalo digegerkan dengan penemuan polisi yang tewas di dalam mobil berpelat nomor milik kesatuan polisi. Briptu RF ditemukan tewas di dalam mobil dinas, yang terparkir di GORR di Desa Ombulo, Limboto Barat, pada Sabtu (25/3) pagi. Awalnya, seorang warga yang hendak pergi ke kebun melihat mobil dinas Briptu RF terparkir di dekat Jalan Gorontalo Outer Ring Road (GORR) wilayah Dusun I Desa Ombulo dari Jumat (24/3). Karena tidak menaruh curiga, orang itu pun tak menghiraukan keberadaan mobil tersebut. Namun keesokan harinya, Sabtu, mobil yang sama masih terparkir dengan posisi sama seperti sebelumnya. Posisi mesin menyala. (Istimewa)

Jenazah Briptu RF memiliki luka tembak di dada sebelah kiri dan terdapat senjata api di dekat handle rem.

Sang ayah, Muslih, selain sangat terpukul dengan kematian Briptu RF, juga menilai bahwa terdapat kejanggalan dalam kasus kematian putra terkasihnya itu. Muslih rupanya merupakan mantan polisi yang bertugas sebagai penyidik Polri. Kejanggalan ini, disebut Muslih termasuk korban tidak memperlihatkan tanda-tanda mencurigakan.

"Saya sendiri mantan penyidik (polisi)," kata Muslih sebagaimana diwartakan TribunJateng.com.
Muslih sendiri sebenarnya dapat menerima kematian Briptu RF apabila itu memang bunuh diri.

Hanya saja perlu pembuktian fakta-fakta yang dapat diterima menurut akal sehat. "Ibaratnya kalau ada hujan pasti ada mendung. Lha, ini nggak ada mendung kok tiba-tiba hujan. Itu yang kami pertanyakan sampai saat ini," jelasnya.

Dirinya pun meminta Kapolda Gorontalo Irjen Helmy Santika untuk tetap melakukan penyelidikan agar jelas motifnya. Muslih mengatakan tak pernah sekalipun menanamkan keputusasaan kepada sang anak.

"Saya juga tidak pernah mendidik anak seperti itu. Kalau ada permasalahan juga tidak pernah sampai yang seperti ini. Cuma nggak tahu kalau di luar," kata Muslih.

Muslih juga mengungkap tidak pernah mendengar adanya keluhan ataupun persoalan dari Briptu RF.

"Kalau ada apa-apa juga ngomong sampai ada seperti ini kan saya heran," katanya.

Soal kejanggalan tersebut, dia akan berpikir untuk melakukan pembuktian. Sampai saat ini, pihaknya masih melakukan pendalaman dan koordinasi. "Ya itu nanti. Saya masih akan berpikir kejanggalan yang saya alami terhadap anak saya untuk membuktikan kebenarannya," ucap dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved