Berita Nasional

Kematian Briptu RF Dirasa Janggal Oleh Sang Ayah, Sebelum Meninggal Sempat Video Call dengan Ibu

Diketahui, Briptu RF ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa (meninggal dunia) dalam mobil dinas Polri pada Sabtu (25/3) lalu.

kompas.com
Menangis Haru - Kapolda Gorontalo Irjen Helmy Santika memeluk ayah Briptu RF, Muslih saat melayat ke rumah duka di Semarang, Senin (27/3). Irjen Helmy dan Muslih sama-sama menangis haru saat membuka peti jenazah Briptu RF. Inzet: Foto Briptu RF dalam prosesi pemakaman di Semarang. 

Dia mengaku belum mengetahui alat bukti yang menyimpulkan Briptu RF tewas karena bunuh diri. Hasil otopsi jenazah juga belum diketahui hasilnya. "Otopsi juga belum kan, tidak bisa mengetahui senjatanya," ungkap Muslih.

Dia berharap, penyidik bisa menelusuri soal penyebab meninggalnya Briptu RF. Muslih mengaku sampai saat ini belum bisa menerima jika Briptu RF dinyatakan bunuh diri. "Ini semestinya dari penyidik sana (Gorontalo) yang harus menelusuri ke arah situ," paparnya.

Menangis Haru - Kapolda Gorontalo Irjen Helmy Santika memeluk ayah Briptu RF, Muslih saat melayat ke rumah duka di Semarang, Senin (27/3). Irjen Helmy dan Muslih sama-sama menangis haru saat membuka peti jenazah Briptu RF. Inzet: Foto Briptu RF dalam prosesi pemakaman di Semarang.
Menangis Haru - Kapolda Gorontalo Irjen Helmy Santika memeluk ayah Briptu RF, Muslih saat melayat ke rumah duka di Semarang, Senin (27/3). Irjen Helmy dan Muslih sama-sama menangis haru saat membuka peti jenazah Briptu RF. Inzet: Foto Briptu RF dalam prosesi pemakaman di Semarang. (kompas.com)

Apalagi, lanjutnya, dia tak pernah mendengar anaknya itu mempunyai musuh. "Diberitakan dengan bunuh diri itu kan saya yang itu yang tidak bisa menerima karena saya bilang tidak ada mendung kok hujan," imbuhnya.

Di sisi lain, dirinya mengungkap Briptu RF memang pendiam namun dekat dengan keluarga, dan memiliki sikap yang baik. Briptu RF terakhir berkomunikasi dengan ibunya melalui video call. "Kabar terakhir nggak ada masalah apa-apa, terakhir kontak sebelum puasa. Video call dengan ibunya," ujar Muslih.

Prosesi pemakaman Briptu RF dilakukan pada Senin (27/3) di Semarang. Ia dikebumikan di pemakaman dekat rumah orangtuanya.

Sebelumnya, Direskrimum Polda Gorontalo Kombes Nur Santikno memastikan motif bunuh diri Briptu RF karena persoalan asmara. Pun motif tersebut akan didalami, termasuk memeriksa teman wanita korban. "Saat ini indikasi bahwa ini terkait dengan motif asmara yang terpendam," ujar Kombes Nur Santikno, Senin (27/3).

Hal tersebut diketahui berdasarkan keterangan saksi-saksi. Kombes Nur Santikno mengatakan beberapa waktu terakhir, Briptu RF kerap mengirim hal-hal yang berbau tentang kematian. (tribun network)

'Saya Minta Maaf Tak Bisa Menjaga'

KAPOLDA Gorontalo Irjen Helmy Santika menangis haru saat bertemu dengan orangtua almarhum Briptu RF (Rully Firmansyah).

Ketika mengunjungi rumah duka, Irjen Helmy Santika menangis dan memeluk ayah Briptu RF, Muslih. Peristiwa itu terjadi di rumah Briptu RF di Kelurahan Ngadirgo RT 03/ RW 02 Mijen Kota Semarang, Senin (27/3).

Tangisan Kapolda Gorontalo itu tumpah bersama ayah Briptu RF dan terlihat saat keduanya saling berpelukan, serta ketika membuka peti jenazah. Kepada Muslih, Kapolda Gorontalo itu meminta maaf.

“Saya minta maaf tidak bisa menjaga Briptu Rully," kata Helmy saat memberi sepatah kata di TPU Ngadirgo, Semarang, Senin (27/3).

"Dia anak yang baik, saleh, tapi keadaan ini memang membuat kita syok khususnya saya,” ujar Irjen Helmy dilansir dari Tribrata News Polri.

Kapolda Gorontalo juga mendoakan agar Bripka RF diterima di sisi-Nya dan keluarga tabah. “Semoga keluarga bisa menerima dengan lapang dada mengikhlaskan kepergian saudara kita sekaligus mendoakan almarhum diterima di sisi Allah,” ujarnya. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved