Piala Dunia U20

Ihwal Piala Dunia U20, Made Tito Sebut Mimpi Sudah Jadi Nyata Lalu Dipaksa Tidur Lagi 

Batalnya gelaran Piala Dunia U-20 mengubur mimpi pemain Timnas Indonesia, dan masyarakat Indonesia.

Istimewa
Made Tito Wiratama masih tak menyangka, kenyataan yang sudah di depan mata sirna. Untuk bisa masuk dalam skuat Timnas Indonesia, ia berlatih keras. Doa pun terus ia panjatkan agar langkahnya dituntun menuju pengharapannya. 

TRIBUN-BALI.COM - Marah, kecewa, sedih, kesal, campur aduk rasanya.

Batalnya gelaran Piala Dunia U-20 mengubur mimpi pemain Timnas Indonesia, dan masyarakat Indonesia.

Untuk tampil sebagai peserta jalur tuan rumah pun Indonesia tak mampu.

FIFA melalui keterangan resminya, memutuskan mencoret Indonesia sebagai tuan rumah dua hari jelang jadwal drawing Piala Dunia, dan dua bulan jelang pertandingan antar negara-negara terbaik dunia.

Made Tito Wiratama masih tak menyangka, kenyataan yang sudah di depan mata sirna.

Untuk bisa masuk dalam skuat Timnas Indonesia, ia berlatih keras.

Doa pun terus ia panjatkan agar langkahnya dituntun menuju pengharapannya.

Baca juga: Polemik Piala Dunia U-20 di Pusaran Pilpres 2024, Elektabilitas Ganjar Pranowo Diprediksi Merosot

Baca juga: Gagal Melobi, Presiden Joko Widodo Utus Ketum PSSI Agar Indonesia Tak Kena Sanksi FIFA

Made Tito Wiratama masih tak menyangka, kenyataan yang sudah di depan mata sirna.

Untuk bisa masuk dalam skuat Timnas Indonesia, ia berlatih keras.

Doa pun terus ia panjatkan agar langkahnya dituntun menuju pengharapannya.
Made Tito Wiratama masih tak menyangka, kenyataan yang sudah di depan mata sirna. Untuk bisa masuk dalam skuat Timnas Indonesia, ia berlatih keras. Doa pun terus ia panjatkan agar langkahnya dituntun menuju pengharapannya. (Istimewa)

Ini adalah kali pertama Tito dipanggil pemusatan latihan Timnas Piala Dunia U-20 bersama kompatriotnya sesama pemuda Bali, Kadek Arel Priyatna. Mimpi yang sejatinya sudah jadi nyata, namun sekarang mereka dipaksa tidur lagi untuk bermimpi.

Penolakan keikutsertaan Israel oleh Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dianggap jadi biang keroknya. Penolakan juga datang dari sejumlah politikus dan kelompok-kelompok lainnya.

Semangat Made Tito kini memudar. Tito mengaku tak sanggup berkata-kata lagi. Pukulan ini begitu keras menghantam mental pemain muda Garuda Indonesia.

“Sebelum ini saya tidak pernah dipanggil Timnas. Saya selalu berdoa agar bisa bermain di piala dunia. Lalu momen ini datang, tetapi sesuatu di luar harapan terjadi. Saya tidak bisa berkata-kata,” ungkap Made Tito.

Baru beberapa kali tampil di Liga 1, talenta muda Bali United Made Tito dan Kadek Arel Priyatna langsung dilirik Pelatih Timnas Piala Dunia U-20, Shin Tae-yong (STY). Pelatih memanggil mereka bersama pemain lain untuk menjalani pemusatan latihan Piala Dunia U-20 di Jakarta dan Korea Selatan.

Suporter Bali United, Komang Gunantara mengatakan, peristiwa ini bisa berdampak pada kepercayaan dunia internasional terhadap Bali. Ia sangat menyesalkan Bali mendapat sentimen negatif dari publik karena sikap pejabat.

“Bali bisa jadi korban, nama Bali kedepannya bisa tidak dipercaya lagi oleh para wisatawan atau atlet-atlet. Indonesia, khususnya Bali dianggap tidak sanggup menjadi tuan rumah event internasional," ujarnya.

"Mau tidak mau Pak Koster (harus diakui, red) menjadi biang kerok aktor di balik kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah ini, padahal tinggal sebentar lagi. Menurut saya Pak Koster harus bertanggung jawab,” sambungnya.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved