Sponsored Content

Akademisi & Tokoh Masyarakat Ajak Krama Bali Guyub, Tidak Terpancing oleh Kepentingan Oknum

Akademisi & Tokoh Masyarakat Ajak Krama Bali Guyub, Tidak Terpancing oleh Kepentingan Oknum

Editor: Fenty Lilian Ariani
zoom-inlihat foto Akademisi & Tokoh Masyarakat Ajak Krama Bali Guyub, Tidak Terpancing oleh Kepentingan Oknum
ist
Akademisi & Tokoh Masyarakat Ajak Krama Bali Guyub, Tidak Terpancing oleh Kepentingan Oknum

Semestinya, pengalaman Piala Dunia di Qatar dijadikan sebagai pengalaman yang berharga juga bagi FIFA, jangan pilih kasih dan seharusnya tetap dilakukan di negeri kita.  

Berikutnya Saya fikir, mengenai pendapat – pendapat di masyarakat bahwa sepak bola jangan dikait – kaitkan dengan politik atau politik jangan menganggu olahraga.

“Saya kira itu tidak benar, Saya sudah ikut berpolitik hampir setengah abad kehidupan Saya ini, Saya jadi jurnalis juga lebih dari setengah abad, Saya mengikuti bagaimana politik ikut mempengaruhi seluruh aspek kehidupan masyarakat, jangankan masalah olahraga yang begitu besar pengaruhnya terhadap masyarakat, kadang – kadang di rumah tangga pun kita berpolitik. Sebab banyak hal – hal yang terjadi, karena kondisi politik lah kadang – kadang dunia olahraga itu terganggu atau olahraga menganggu kondisi politik suatu masyarakat dan itu terjadi di suatu daerah,” jelasnya secara tegas. 

Ketiga, yang Saya ingin katakan juga ternyata pembatalan FIFA mengenai Piala Dunia U-20 di Indonesia dan di Bali khususnya, tidak ada kaitan dengan apa yang diucapkan oleh Bapak Gubernur Bali dan Gubernur Jawa Tengah.

“Dalam pengumuman FIFA tidak ada menyebut soal Israel, yang disebut malahan kasus Kanjuruhan yang terjadi di Malang tahun 2022. Saya kira itu yang harus Saya sampaikan, sehingga kita semua harus berjiwa besar terhadap keputusan FIFA ini, mari sekarang tunjukan kita tetap bisa bermain sepak bola dan bahkan lebih fokus kita bisa meningkatkan prestasi, serta dijadikan pembelajaran oleh semua pihak,” tutupnya.   

Anggota DPRD Badung dari Fraksi PDI Perjuangan, I Putu Alit Yandinata menilai kebijakan Gubernur Bali, Wayan Koster dengan menyampaikan surat kepada Menpora RI untuk memohon Menpora agar mengambil kebijakan melarang Tim Israel ikut bertanding di Bali, merupakan kebijakan yang sangat tepat dalam upaya untuk menjaga ketentraman dan melindungi Bali dari adanya pro-kontra terhadap Israel. 

Kader PDI Perjuangan yang menunjukkan sikap setianya dalam menjalankan ideologi Bung Karno ini juga mengatakan, keputusan yang diambil Bapak Gubernur Bali, Saya yakin telah berdasarkan kajian yang matang dengan memperhitungkan pro - kontra yang bisa berdampak terhadap pariwisata Bali.

“Jadi kalau Saya melihat langkah yang dilakukan Gubernur Bali saat ini dengan menolak kehadiran timnas Israel di Bali, saya meyakini pak Gubernur Koster memiliki kajian matang dan pasti mempunyai makna untuk menjaga eksistensi pariwisata Bali ini agar tetap eksis berdasarkan kebudayaan Bali,” kata Alit Yandinata sembari menyatakan Pariwisata Bali merupakan sektor yang sangat rentan dengan berbagai isu.

Jadi Jarum jatuh pun di Bali akan menjadi isu besar, analoginya seperti itu, dan kami melihat statement, langkah Pak Gubernur kita ini lebih cenderung mengedepankan keamanan dan kenyamanan pariwisata yang ada di Bali untuk kesejahteraan masyarakat. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved