Berita Nasional
Guru TPQ di Jateng Dapat Insentif, Simak Kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Siti Zubaidah tampak bersemangat, saat mengajar di Taman Pendidikan Quran (TPQ) Permata, Dukuh Ngrangit Baru, Desa Terban, Kecamatan Jekulo.
TRIBUN-BALI.COM - Siti Zubaidah tampak bersemangat, saat mengajar di Taman Pendidikan Quran (TPQ) Permata, Dukuh Ngrangit Baru, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.
Dia merupakan seorang guru ngaji penerima insentif dari Pemprov Jateng.
Perempuan 44 tahun ini mengatakan, pemberian insentif dari Pemprov Jateng merupakan bentuk perhatian Gubernur Jateng Ganjar Pranowo kepada rakyatnya.
Sebagai guru ngaji, ia merasa diperhatikan oleh pemerintah.
Baca juga: Warga Keluhkan Tempat Hiburan Malam Buka Hingga Dinihari
Baca juga: Ada Timnas Israel, Pemprov Bali Tunggu Pusat Untuk Adakan Anoc World Beach Games

"Saya sangat merasa diperhatikan. Kebutuhan kecil bisa terbantukan. Kalau di rumah tangga kami ya sak sagete (sebisanya). Belum pernah ada (era gubernur sebelumnya). Di periode Pak Ganjar Pranowo ini kami, bagi saya pribadi, Pak Ganjar Pranowo ini, beliau ingin yang dipimpinnya merasa diayomi. Merasa diperhatikan," kata Zubaidah, di Kudus, Senin (3/4/2023).
Menurutnya, perhatian Ganjar Pranowo teramat dirasakan oleh para guru yang mengajar di TPQ. Sehingga, mereka lebih bersemangat dalam mengajarkan ilmu kepada murid.
"Jadi insentif ini, menurut saya, sebuah angin surga. Karena dari selama ini yang sering kami sharing dengan teman, ini sangat membantu sekali. Walaupun itu mungkin dipandang dari segi kebutuhan hidup ya begitulah," ujarnya.
Dia menambahkan, di TPQ Permata, tempatnya mengajar, adanya insentif ini membuat instansi mampu menertibkan jam mengajar. Hal tersebut akhirnya membuat para guru bisa mengajar lebih tertib.
Dia mewakili para guru, sangat berterima kasih dengan adanya insentif tersebut. Karena kebermanfaatannya bisa digunakan untuk meringankan kebutuhan hidup keluarga.
Hal itu juga menggambarkan keharmonisan umara dan ulama. Yang mana, banyak guru yang merupakan kiai di wilayah masing-masing, yang ikut mengajar di TPQ. Ke depan, Zubaidah berharap nilai insentif bisa meningkat, mengingat harga kebutuhan hidup yang juga terus naik.
Sehari-hari, Zubaidah mengajar di SD, TPQ, dan madrasah hingga malam hari. Bahkan setiap Kamis, dia biasa mengajar para ibu rumah tangga. Jika pada Ramadan, dia juga mengajar kitab kuning saat siang hari.

"Berwarnanya mengajar yang membuat saya kerasan. Capek fisik wajar. Capek terobati dalam masing-masingnya sesi itu ada kelucuan tersendiri. Bisa bermanfaat buat orang lain," terangnya.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Provinsi Jateng, Imam Maskur, dalam keterangannya melalui pesan WhatsApp, menerangkan pada 2023 jumlah guru pengajar agama penerima insentif sebanyak 230.830 orang.
Dengan nilai yang diterima per orang Rp1,2 juta per tahun.
Program insentif pengajar agama ini digulirkan sejak 2019 dengan penerima 171.131 orang. Kemudian pada 2020 sebanyak 211.455 orang, pada 2021 sebanyak 211.455 orang, dan pada 2022 sebanyak 211.455 orang. (*)
Demo 25 Agustus 2025 Ricuh, Tuntutan Bubarkan DPR Memanas di Jakarta |
![]() |
---|
RICUH Demo 25 Agustus, Tuntut Bubarkan DPR Panas di Jakarta! Ada Poster One Piece & 1 Motor Dibakar |
![]() |
---|
INIKAH Motif Pembunuhan dan Penculikan Kepala KCP Bank BUMN? Pelaku Utama Kerap Beri Seminar |
![]() |
---|
Dampak Gelar Nobar Sepakbola, Pemilik Warung Ini Didenda Ratusan Juta, Terancam 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Minat Masyarakat Pada Aset Digital Meningkat, Transaksi Tokocrypto Tembus Rp66 Triliun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.