Dukun Sadis di Banjarnegara

Jadi Korban Pembunuhan Mbah Slamet, Ini Komunikasi Terakhir Rani dengan Orangtuanya: Udah Mau Pulang

Keluarga korban pembunuhan oleh dukun pengganda uang di Banjarnegara, Rani Dwi Wulandari menceritakan komunikasi terakhir dengan kedua orangtuanya

Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Kompas.com Fadlan Mukhtar Zain/Dok. Polda Jateng
Update Daftar 12 Korban Pembunuhan Berantai Mbah Slamet, Identitas 6 di Antaranya Telah Diketahui 

Rani pernah mencoba untuk menghubungi sang ibu namun hasilnya sama, sang ibu tidak bisa dihubungi.

Keluarga korban pembunuhan Mbah Slamet asal Pesawaran, Lampung telah bertolak ke Banjarnegara, Jawa Tengah untuk menjalani tes ante mortem
Keluarga korban pembunuhan Mbah Slamet asal Pesawaran, Lampung telah bertolak ke Banjarnegara, Jawa Tengah untuk menjalani tes ante mortem (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

“Pernah menelpon hape dan nomor WA, bahkan sudah minta tolong teman dan saudaranya (pakde),” ujar dia.

Namun, tidak ada satupun yang mengangkat bahkan nomor tidak tersambung.

Rani mengatakan bahwa Suheri dan Riani merupakan orangtua yang baik.

Saat di rumah, Suheri merupakan ayah yang lucu serta taat beribadah.

Kehidupan Mewah Mbah Slamet

Dilansir dari TribunJateng.com, total ada 12 jasad korban pembunuhan yang ditemukan terkubur di dalam hutan yang berlokasi di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Mbah Slamet melancarkan aksinya dengan mengiming-imingi para korban dengan keuntungan besar jika menyetorkan sejumlah uang untuk digandakan.

Berdasarkan pengakuan Mbah Slamet, para korban ada yang menyetorkan uang Rp 40 juta hingga Rp 70 juta dan dijanjikan akan dikembalikan menjadi Rp 5 miliar.

Selain itu, Mbah Slamet juga meminta para korban untuk mendatanginya menggunakan kendaraan pribadi agar dapat menguasai harta korban.

Setelah tiba di tempat ritual, Mbah Slamet akan memberikan korban air minum yang sudah dicampur racun dan obat penenang.

Kasus pembunuhan berantai di Banjarnegara dengan tersangka Mbah Slamet (kiri) dan tersangka pembunuhan di Bekasi dan Cianjur dengan tersangka Wowon (kanan). Pengamat menilai kasus pembunuhan berantai Mbah Slamet dengan kasus Wowon cs tidak memiliki perbedaan. Mereka sama-sama seorang residivis.
Kasus pembunuhan berantai di Banjarnegara dengan tersangka Mbah Slamet (kiri) dan tersangka pembunuhan di Bekasi dan Cianjur dengan tersangka Wowon (kanan). Pengamat menilai kasus pembunuhan berantai Mbah Slamet dengan kasus Wowon cs tidak memiliki perbedaan. Mereka sama-sama seorang residivis. (Kolase Tribunnews.com)

Dilansir TribunJateng.com, korban yang telah meminum air tersebut akan meninggal 5 menit kemudian dan jasadnya dikubur di dalam hutan.

Dari aksinya menjadi dukun pengganda uang, Mbah Slamet dapat memiliki rumah mewah dua lantai.

Beredar video yang menunjukkan rumah Mbah Slamet dihiasi empat tiang rumah yang besar bermotif marmer coklat muda.

Baca juga: Pasutri Asal Lampung Jadi Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Hilang sejak 2021

Video tersebut diunggah di akun TikTok @wong.gunung.project pada Selasa 4 April 2023.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved