Berita Jembrana
Karantina Pertanian Jembrana Tegaskan Stok Pangan Aman, Lalulintas Hewan Ternak Dijaga Ketat
Badan Karantina Pertanian menegaskan ketersedian kebutuhan pangan dan lalulintas hewan ternak untuk kebutuhan lebaran 2023 dipastikan aman.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Dia menegaskan, ada beberapa penyakit yang diwaspadai. Seperti ASF yang sempat mewabah di Bali, namun saat ini sudah terkendali.
Apalagi saat ini sudah ada serum yang dikembangkan. Secara umum, Bali masih mampu bertahan. Sehingga, masih bisa mengirim ke luar wilayah, tetapi untuk hewan ternak masuk harus dijaga dengan ketat.
Kemudian, kata dia, ada penyakit LSD pada sapi yang sudah mewabah di beberapa provinsi wilayah Indonesia seperti Riau, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Meskipun begitu, di Bali disebutkan masih aman dari penyakit tersebut.
Baca juga: Tamba-Ipat Dipastikan Tarung di 2024, PDIP Jembrana Ingin Kunci 18 Kursi
"Di Bali masih aman (LSD). Itu kita sangat jaga. Karena oenyakit ini sangat ditakuti wisman yang berhubungan dengan Indonesia. Sehingga, peran karantina pertanian ini menjadi sangat penting untuk mengantisipasi hal tersebut. Termasuk di Gilimanuk sebagai pintu masuk," katanya.
Hal lain yang perlu diwaspadai untuk mengantisipasi LSD masuk ke Bali, Bambang menegaskan agar pihak Karantina Pertanian khsususnya di Wilker Gilimanuk harus melakukan penjagaan dan menyiapkan biosecurity karena berpotensi membahayakan ternak yang ada di Bali. Apalagi Gilimanuk sebagai salah satu pintu utama masuk Bali lewat jalur darat.
"Jangan sampai lengah. Seluruh pintu masuk ke Bali baik di Bandara, pelabuhan serta pintu-pintu masuk ilegal harus dijaga. Ini dibutuhkan peran serta atau sinergi dengan instansi lain yakni APH dalam hal ini TNI-Polri," sebutnya.
Baca juga: Kasus Penganiayaan di Tempat Hiburan Malam Jembrana Berakhir Damai
Untun daerah yang sudah ditetapkan zona merah LSD seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah, kata dia, diminta segera melakukan gerakan vaksinasi.
Sebab, masa inkubasi dari LSD ini 28 hari. Sehingga jika tidak ditangani atau antisipasi dengan maksimal, akan berdampak ke pasokan hewan ternak pada Idul Adha mendatang.
"Untuk Idul Fitri inu masih relatif aman dab atok mencukupi. Tapi, untuk Idul Adha nanti, jika hewan ternak yang hendak dikirim ke luar wilayah belum divaksin, kita pihak karantina melarang untuk dilalulintaskan. Sehingga, kebutuhan Idul Adha harus dipersiapkan dari sekarang. Minimal H-28 hari sebelum Idul Adha harus dilakukan vaksinasi," tegasnya.
Bambang kembali menegaskan, bahwa gerakan vaksinasi dan pencegahan masuknya ke Bali harus dijaga dengan baik. Jangan sampai, Bali ditetapkan sebagai zona merah LSD sebelum Idul Adha.
Itu akan sangat berdampak atau merugikan para peternak di Bali.
"Sekarang vaksinasi sudah berjalan. Lalu lintas ternak dari Jawa Timur dan Jawa Tengah sudah dilarang,"
Vaksinasi LSD Prioritas Daerah Sentra Ternak
Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang mengungkapkan, kegiatan vaksinasi LSD untuk hewan diprioritaskan terhadap daerah sentra ternak yang akan memenuhi kebutuhan ke daerah lain pada musim Idul Adha nanti.
"Sudah dikirim 200 ribu ke daerah sentra ternak seperti Jawa Timur. Jawa Tengah bakal menyusul, kita sedang koordinasikan," tegasnya. (*)
Berita lainnya di Berita Jembrana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.