Dukun Pengganda Uang Banjarnegara

Keluarga Korban Ungkap Pesan Suara Terakhir Paryanto Sebelum Dibunuh Mbah Slamet: Ayah Ngeri

Keluarga salah satu korban bernama Paryanto (53) mengungkap pesan suara terakhir yang dikirimkan oleh Paryanto.

Editor: Sabrina Tio Dora Hutajulu
KompasTv
Keluarga Korban Ungkap Pesan Suara Terakhir Paryanto Sebelum Dibunuh Mbah Slamet: Ayah Ngeri 

Fakta ini dikonfirmasi oleh Heri Purnama Tanjung, kuasa hukum keluarga korban yang mengatakan Paryanto sempat meminta pertolongan pada keluarganya.

"Sebelum dibunuh itu ada pesan 'Tolong jemput saya, saya sudah tidak berdaya', itu pada Rabu malam," ujar Heri.

"Dan dibunuhnya itu hari Kamis malam."

Ditemui di kesempatan berbeda, Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto membeberkan isi detail pesan teks korban.

Pada anaknya, Paryanto ternyata sempat mengirimkan share location lewat Whatsapp hingga kemudian tak bisa dihubungi lagi.

"Korban pada hari Rabu 22 Maret 2023 sempat menghubungi anaknya yang berisi memberitahukan posisi keberadaan korban dengan mengirimkan Share lokasi saat itu di Desa Balun Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara," ungkap Hendri dikutip TribunJabar.com, Selasa (4/4).

"Selain itu juga sempat mengirimkan pesan whatsapp yang isinya 'Takut ayah mati ini Share Los Pak Slamet' dan pesan berisi 'Ini di rumah Slamet. Btw jaga-jaga kalau umur ayah pendek'."

"Sejak hari Kamis 23 Maret 2023, korban sudah tidak dapat dihubungi dan keluarga tidak mengetahui keberadaan korban," tandasnya.

Kronologi Terungkapnya Kasus

Seorang pria berinisial TH (45) yang mengaku dukun bernama Mbah Slamet, ditangkap lantaran melakukan pembunuhan pada Paryanto (53) warga Sukabumi, Jawa Barat.

Dilansir TribunWow.com, TH yang merupakan warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah tersebut membunuh Paryanto dengan cara diracun.

Rupanya, TH mencari mangsanya lewat media sosial untuk kemudian ditipu dengan dalih penggandaan uang.

Kasus ini terungkap berkat laporan dari anak Paryanto, GE pada Senin (27/3) lalu.

Laporan tersebut dibuat berdasar pesan Whatsapp ayahnya yang seolah sudah mencium ada gelagat tak beres.

"Ini di rumah Mbah Slamet, buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal tidak ada kabar sampai Minggu langsung hubungi ke aparat," bunyi pesan Paryanto pada anaknya pada Kamis (23/3).

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved