Bupati Meranti Ditangkap KPK

Bupati Meranti Jadi Tersangka Korupsi, KPK Ungkap Muhammad Adil Terima Fee Jasa Travel Umrah Rp1,4 M

KPK mengungkap Bupati Kepulauan Meranti, Riau, Muhammad Adil diduga melakukan tindak korupsi terhadap tiga klaster.

Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
YouTube KPK RI
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata dalam konferensi pers Jumat 7 April 2023. Bupati Meranti Jadi Tersangka Korupsi, KPK Ungkap Muhammad Adil Terima Fee Jasa Travel Umrah Rp1,4 M 

Bupati Meranti Jadi Tersangka Korupsi, KPK Ungkap Muhammad Adil Terima Fee Jasa Travel Umrah Rp1,4 M

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan jika Bupati Kepulauan Meranti, Riau, Muhammad Adil diduga melakukan tindak korupsi terhadap tiga klaster.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua KPK Alexander Marwata pada Jumat 7 April 2023 dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih.

Adapun klaseter pertama yang disebutkan oleh Alexander adalah, Muhammad Adil diduga melakukan tindakan korupsi penerimaan fee jasa travel umrah.

Dimana, dalam kasus travel umrah, Bupati Meranti itu diduga menerima uang sebesar Rp 1,4 miliar dari PT Tanur Mutmainah lewat Fitria Nengsi selaku Kepala BPKAD Pemkab Kepulauan Meranti.

Kemudian, Adil diduga memungut setoran dari pada satuan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) setempat.

Sementara itu, untuk kasus pemungutan setoran dari SKPD, hal itu diduga bersumber dari pemotongan uang persediaan (UP) dan ganti uang persediaan (GUP). Besarannya sekitar 5 persen hingga 10 persen bagi setiap SKPD.

“Masing-masing SKPD yang kemudian dikondisikan seolah-olah adalah utang pada Adil,” ujar Alex.

Selanjutnya, Adil juga diduga menyuap Fahmi dengan uang sekitar Rp 1,1 miliar terkait pemeriksaan keuangan Pemkab Kepulauan Meranti.

Atas ketiga perkara ini, KPK menetapkan Muhammad Adil sebagai tersangka suap.

Baca juga: KPK Akui Ada Andil Brigjen Endar Priantoro di OTT Bupati Meranti: Ini Kontrubusi Pak Endar

Adil disangka melanggar Pasal huruf f atau Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Ia juga disangka sebagai pemberi suap dan disangka melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Kemudian, Fahmi sebagai tersangka penerima suap disangka Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 dan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

KPK Tangkap 3 Tersangka Lainnya

Selain menjaring Muhammad Adil, KPK turut menangkap tersangka penerima dan pemberi suap lainnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved