Dukun Sadis di Banjarnegara
Ini Ciri-ciri 8 Jenazah Korban Mbah Slamet, Dukun Pengganda Uang yang Belum Teridentifikasi Polisi
Berikut ini adalah ciri-ciri korban Mbah Slamet, dukuh pengganda uang bunuh belasan korbannya di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
TRIBUN-BALI.COM - Berikut ini adalah ciri-ciri korban Mbah Slamet, dukun pengganda uang bunuh belasan korbannya di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Sejauh ini, Polda Jateng telah berhasil mengidentifikasi 4 korban Mbah Slamet.
Dari total, 8 jenazah lainnya hingga masih belum teridentifikasi.
Oleh karena itu, pihaknya akan memberikan ciri-ciri kedelapan jenazah korban Mbah Slamet.
Hal tiu dilakukan demi memudahkan pihak keluarga atau teman untuk mengenali jenazah tersebut.
Sebelumnya, Dokkes Polda Jateng, Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti mengatakan jika 9 kobran Mbah Slamet belum teridentifikasi.
"Dari 9 korban memang tidak ada identitas, tetapi kami ada properti yang bisa dikenali oleh keluarga atau teman korban."
"Mulai baju celana dan perhiasannya," beber Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti kepada Tribunjateng.com, Kamis 6 April 2023.
Ciri-Ciri Korban Mbah Slamet yang Belum Teridentifikasi
Dilansir dari Tribun Jateng berikut ini adalah ciri-ciri jenazah korban Mbah Slamet yang belum teridentifikasi.
1. Jenazah nomor 2
Ciri-ciri: Laki-laki dewasa, badan gemuk, tinggi badan lebih dari 165 sentimeter, menggunakan singlet warna putih, dengan celana jeans warna biru, ikat pinggang warna hitam.
Memakai boxer warna biru, terdapat jimat pada kantong celana dengan warna biru, gigi di pangur.

2. Jenazah nomor 3A
Ciri-ciri: Perempuan usia sekira 25 tahun, memakai hodie merah, memakai kaos kaki jempol warna coklat, memakai masker medis biru, menggunakan jepit rambut warna ungu.
Menggunakan jilbab slop merah bermerk AROFI, menggunakan sport bra berwarna hijau, panjang rambut 78 sentimeter lurus, menggunakan celana jeans biru muda.
Celana leging berwarna ungu, menggunakan celana dalam berwarna putih, dan memakai pembalut.
Baca juga: Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Dipastikan Tewas Diracun Sianida
3. Jenazah nomor 3B
Ciri-ciri: Laki-laki usia 35 hingga 40 tahun, menggunakan jaket berwarna putih merk ASICS dengan tulisan Y.SHIMOLA, menggunakan sarung kotak-kotak warna coklat hitam, celana kolor warna biru hitam abu-abu.
Celana dalam biru tua, menggunakan kaos berkerah berwarna kuning ukuran XL, gigi atas berjumlah 10, gigi bawah berjumlah 8 tidak teratur, dengan rambut lurus berwarna hitam.
4. Jenazah nomor 4A
Ciri-ciri: Perempuan usia sekira 35 tahun, tinggi badan sekira 150 sentimeter, gigi lengkap, menggunakan bra hitam bulat-bulat putih atau polkadot.
Terdapat papan nama dengan tulisan OKTA pada jaket kulit hitam Pemuda Pancasila, menggunakan jam tangan alexander cristie berwarna pink, menggunakan kaos lengan panjang warna putih tebal merk GRAPHIS.
Menggunakan celana riped jeans bentuk jaring warna biru, terdapat korek api berwarna orange di saku celana, CD abu-abu tua.
5. Jenazah nomor 4B
Ciri-ciri: Laki-laki, tinggi badan sekira 160 sentimeter, postur tubuh gempal, gigi gingsul kanan atas, gigi atas dan bawah lengkap dengan gigi bawah tidak beraturan.
Perut buncit, terdapat kunci mobil merk HONDA, menggunakan kaos merk HnM warna hitam, menggunakan jaket merk DC, celana jeans merk HUGO nomor 32.
Tidak memakai celana dalam, dada berbulu, panjang rambut 4 sentimeter tipis warna hitam.
6. Jenazah nomor 5A
Ciri-ciri: Perempuan, tinggi badan 152 sentimeter, panjang rambut 19 sentimeter lurus warna hitam, menggunakan jilbab segi 4 warna biru tua merk UMAMA silk motif bunga, jedai warna pink.
Menggunakan sandal jepit merk melly warna hijau, celana joger pants bahan karet warna hitam tidak ada merk celana dalam warna putih, menggunakan sandal warna hitam ukuran 40.
Geraham 1 bawah kanan tidak ada, gigi ompong molar 1, 2, 3, dan humerus kanan 28 sentimeter.
Baca juga: Rani Pernah Ditelepon Orangtuanya dari Lokasi Pembantaian Dukun Banjarnegara, Sejak Itu No Tak Aktif
7. Jenazah nomor 5B
Ciri-ciri: Laki-laki, tinggi badan sekira 160 sentimeter, dan tibia kiri 36 sentimeter, terdapat cela gigi bawah sebelah
kiri, gigi taring bawah kiri lepas, geraham 2 atas kiri sisa akar.
Sisa akar pada gigi premolar 3 kiri atas, celana dalam merk CAMPIRO ukuran XL, rambut tipis panjang 3 sentimeter warna hitam, celana boxer warna hitam.
8. Jenazah nomor 6A
Ciri-ciri: Perempuan usia sekira 25 tahun, panjang rambut 18 sentimeter warna hitam, celana dalam warna hitam merk canopy (a), celana boxer no brand warna hitam, atas bawah kanan dan kiri ada molar, celana pendek merk UNERCO denim blue jeans.
9. Jenazah nomor 6B
Ciri-ciri: Laki-laki usia sekira 25 tahun, memakai sarung warna biru kehijauan motif garis batik merk PIRAMIDA, celana boxer tanpa merk warna hitam, sendal LOUFU warna hitam, celana dalam warna merah maroon merk CAMPIRO.
Para korban dalam kondisi pembusukan lanjut dengan waktu kematian 6-24 bulan.
Baca juga: Update Kasus Dukun Pengganda Uang Banjarnegara: Mbah Slamet Akui 2 Korban Baru Asal Lampung
Polisi mengimbau bagi masyarakat yang memiliki keluarga atau kerabat yang hilang terkait dukun Mbah Slamet Tohari dapat menghubungi sebagai berikut.
1. Posko Pengaduan Orang Hilang Polres Banjarnegara
Melalui nomor 0823 2644 4401
2. Posko DVI Ante Mortem Biddokkes
Pengaduan Orang Hilang Korban Mbah Slamet Banjarnegara melalui nomor 0823 2644 4401.
Kisah Anak Pasutri Tau Orangtuanya Jadi Korban Pembunuhan Mbah Slamet
Ada belasan korban yang dibunuh dukun asal Banjarnegara, Jawa Tengah ini.
Di antaranya pasangan suami istri (pasutri) yang berasal dari Lampung.
Keduanya bernama Suheri dan Riani.
Keduanya merupakan warga Desa Kalirejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Ternyata, pihak keluarga telah kehilangan kontak dengan Suheri dan Riani sejak 2021.
Mengutip Tribun Pesawaran, anak bungsu korban mengatakan bahwa orang tuanya hendak pulang ke rumah sebelum hilang kontak.
Rani, anak korban mengungkapkan, mereka terakhir berkomunikasi pada 8 September 2021.
"Dia bilang sudah mau pulang dari lokasi daerah sana," ucap Rani.
Saat orang tuanya akan berangkat ke Jawa, korban mengaku akan bekerja.
"Saat itu ayah pamit hendak bekerja, karena ayah merupakan bekerja sebagai pemborong," ucap Rani.
Kala itu, ayah Rani pamit ke Tulungagung.
Baca juga: MUI Provinsi Bali Gandeng Kodam IX/Udayana Santuni Yatim Piatu dan Dhuafa Di Masjid Agung Sudirman
"Tetapi saat itu ayah bilang daerahnya bukan di Semarang tapi di Tulungagung," jawab Rani.
Rani pun sering menanyakan, kapan orang tuanya pulang.
"Namun, hanya bilang nanti dan sebentar lagi,"
"Beberapa hari lagi,"
"Terakhir ayah itu nelpon ga ke angkat pukul 17.30 pada 8 September 2021 sebelum lost kontak, dan setelah ditelpon balik sudah tidak aktif," kenangnya.
Rani juga mencoba menghubungi ibunya, namun juga tak ada balasan.
"Pernah menelpon hape dan nomor WA, bahkan sudah minta tolong teman dan saudaranya (pakde)," ujar dia.
Hingga pada akhirnya, ia dikabari bahwa orang tuanya meninggal karena menjadi korban pembunuhan oleh Slamet, dukun yang mengaku bisa menggandakan uang.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Ini Ciri Fisik dan Barang Peninggalan 9 Korban Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Banjarnegara dan di Tribunnews.com dengan judul Ciri-ciri 8 Jasad Korban Mbah Slamet yang Belum Teridentifikasi, 4 di Antaranya Perempuan
Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Dipastikan Tewas Diracun Sianida |
![]() |
---|
Dukun Pengganda Uang Banjarnegara: 6 Korban Berhasil Teridentifikasi, Asal Jawa Sampai Sumatera |
![]() |
---|
Update Kasus Dukun Pengganda Uang Banjarnegara: Mbah Slamet Akui 2 Korban Baru Asal Lampung |
![]() |
---|
Inilah Jurus yang Digunakan Mbah Slamet Si Dukun Palsu: Tawarkan Hidup Makmur Tanpa Kerja Keras |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.