Breaking News

Travel

Sempat Mati Suri Karena Pandemi Covid-19, Kini Alas Kedaton Bangkit Kembali

Alas Kedaton merupakan salah satu destinasi wisata, yang berada di Desa Adat Kukuh Marga, Tabanan, Bali.

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Yunia/Tribun Bali
Pengunjung - Alas Kedaton merupakan salah satu destinasi wisata, yang berada di Desa Adat Kukuh Marga, Tabanan, Bali. Selain menjadi tempat pariwisata, Alas Kedaton juga menjadi tempat perlindungan monyet yang tinggal di tempat itu. Diutarakan oleh Made, salah satu pemandu wisata, Alas Kedaton sempat mati suri lantaran diterpa pandemi Covid-19. Sebanyak 202 toko souvenir yang berada di tempat itu terpaksa ditutup dalam jangka waktu yang cukup lama. 

Terlihat petugas kebersihan selalu membersihkan area di Alas Kedaton seperti menyapu halaman sehingga pengunjung tetap merasa nyaman.

Jika diperhatikan di tempat ini tidak tersedia keranjang sampah, karena berpotensi diobrak-abrik para monyet.

Dari sisi kelengkapan sarana dan prasarana, Alas Kedaton telah tersedia beberapa fasilitas seperti toilet, taman bermain anak, bale bengong, dan beberapa spot photo.

Semuanya masih berfungsi dengan baik dan dapat digunakan setiap hari bagi para pengunjung.

Pengunjung - Alas Kedaton merupakan salah satu destinasi wisata, yang berada di Desa Adat Kukuh Marga, Tabanan, Bali.

Selain menjadi tempat pariwisata, Alas Kedaton juga menjadi tempat perlindungan monyet yang tinggal di tempat itu.

Diutarakan oleh Made, salah satu pemandu wisata, Alas Kedaton sempat mati suri lantaran diterpa pandemi Covid-19.

Sebanyak 202 toko souvenir yang berada di tempat itu terpaksa ditutup dalam jangka waktu yang cukup lama.
Pengunjung - Alas Kedaton merupakan salah satu destinasi wisata, yang berada di Desa Adat Kukuh Marga, Tabanan, Bali. Selain menjadi tempat pariwisata, Alas Kedaton juga menjadi tempat perlindungan monyet yang tinggal di tempat itu. Diutarakan oleh Made, salah satu pemandu wisata, Alas Kedaton sempat mati suri lantaran diterpa pandemi Covid-19. Sebanyak 202 toko souvenir yang berada di tempat itu terpaksa ditutup dalam jangka waktu yang cukup lama. (Yunia/Tribun Bali)

Selain itu, ada pula Alaska Outbound yang disediakan sebagai tempat bermain dan beristirahat para wisatawan dan pamedek.

Meski demikian, saat ini Alaska Outbound masih dioperasikan hanya pada hari raya mengingat jumlah wisatawan yang masih belum stabil.

Di samping itu, pengunjung juga dapat melihat kelelawar atau yang disebut juga bukal.

Bukal ini telah dirawat sejak bayi, sehingga menjadi hewan yang jinak dan mudah bersahabat dengan para wisatawan.

Wisatawan dapat mengambil gambar bersama para bukal, dengan menggunakan busana adat yang juga disediakan di lokasi tersebut.

Biayanya pun sangat terjangkau, sehingga tidak merogoh kocek yang banyak.

Made berharap upaya-upaya yang mereka lakukan dapat menjaga eksistensi, dan membuat Alas Kedaton bangkit kembali.

Dengan demikian, kunjungan wisatawan semakin meningkat, dan perekonomian masyarakat khususnya yang bekerja di Alas Kedaton dapat pulih kembali. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved