Berita Bali

Tangani Sampah Upakara, Mesin Pencacah Sampah Organik Dimiliki DAKT Tabanan

Desa adat kota Tabanan mendapatkan bantuan satu unit mesin pencacah sampah organik dari Pemerintah Kabupaten Tabanan, Bali.

|
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Kartika Viktriani
Ist
Simbolis pemberian mesin pencacah sampah organik oleh Bupati Tabanan ke Bendesa DAKT Tabanan - Desa adat kota Tabanan mendapatkan bantuan satu unit mesin pencacah sampah organik dari Pemerintah Kabupaten Tabanan, Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Desa adat kota Tabanan mendapatkan bantuan satu unit mesin pencacah sampah organik dari Pemerintah Kabupaten Tabanan, Bali.

Mesin pencacah ini berfungsi untuk penanganan sampah upakara dan sampah organik lainnya.

Penyerahan mesin ini diserahkan kemarin Kamis 6 April 2023 oleh Bupati Tabanan kepada Bendesa adat kota Tabanan, I Gusti Ngurah Gede Siwa Genta.

Bendesa adat kota Tabanan, I Gusti Ngurah Gede Siwa Genta mengatakan, mesin pencacah bantuan dari Pemerintah Kabupaten Tabanan ini nantinya akan difungsikan untuk penanganan sampah upakara.

Dan akan langsung difungsikan, usai pelaksanaan pujawali di Pura Dalem Prajapati Desa Adat Kota Tabanan.

Dimana penyaluran mesin cacah merupakan bentuk percepatan program pemerintah untuk penanganan sampah berbasis sumber.

Sumbernya dari sampah upakara, yang kemudian dimanfaatkan untuk pupuk organik dan akan dipakai untuk merabuki pohon pohon yang ada diseputaran Pura Dalem Prajapati.

“Nanti setelah penyineban pujawali baru mulai difungsikan. Paling tidak selama proses itu ada satu ton sampah yang dihasilkan dari upacara Pujawali (yang akan diproses pencacahan),” ucapnya Minggu 9 April 2023.

Siwa Genta menegaskan, bahwa tidak hanya saat pujawali saja. Akan tetapi, nantinya mesin akan difungsikan saat hari raya jagat lainnya, mengingat umat Hindu Bali sering melakukan persembahyangan di Pura. Selalu ramai.

Baca juga: Enam Kasus Rabies di Tabanan Bali, Kasus Gigitan Akhir Maret Timpa Warga Desa Batungsel

Sehingga, saat purnama ataupun rahina rainan jagat lainnya juga tetap difungsikan.

Yang tujuannya agar areal kawasan Pura tetap bersih dari sampah upakara dan tidak terjadi penumpukan sampah.

“Kebetulan juga kami punya tempat pembuangan sampah upakaranya di seputaran setra gandamayu," jelasnya.

Menurut dia, mesin pencacah ini memang diberikan karena komunikasi dengan pemerintah daerah.

Pihak desa adat, meminta agar dibantu mesin pencacah yang simple, baik, kuat dan mudah dipergunakan.

Sehingga siapapun yang dapat 'ngayah' ke Pura Dalem Prajapati bisa mengoperasikannya.

Karena itu, dirinya berharap Pura lainnya khususnya di wilayah desa adat kota Tabanan juga mendapatkan bantuan mesin serupa.

“Jadi kami berharap di pura lainnya, sehingga tetap menjaga areal kawasan Pura tetap bersih,” bebernya.

Di bagian lain  Kepala dinas lingkungan hidup Tabanan, Gusti Putu Ekayana mengaku, bahwa bantuan mesin pencacah sampah di desa adat kota Tabanan ini merupakan program awal terkait dengan percepatan penanganan sampah berbasis sumber.

Kedepan tidak hanya menyasar desa adat kota Tabanan saja. Direncanakan akan ke desa desa lainnya yang membutuhkan.

"Baru satu secara bertahap sesuai anggaran, untuk yang dapat ada mekanismenya dan tentu atas seijin dan persetujuan Bapak Bupati," paparnya. (ang).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved