Bali United

Bali United vs PSIS Semarang: Musim yang Berat, 1 Pertandingan Penghabisan Bagi Serdadu

Musim ini, Bali United mendapat banyak pelajaran berharga. Terutama di putaran kedua Liga 1 musim 2022/2023. Di mana mereka alami inkonsisten.

Penulis: I Putu Darmendra | Editor: Muhammad Raka Bagus Wibisono Suherman
ian
Mengenai penampilan impresif Sananta di PSM Makassar, Pelatih Bali United, Stefano Cugurra tak ingin banyak berkomentar. Ia hanya fokus kepada skuat asuhannya dan mengevaluasi kekurangan dari kekalahan melawan Macan Kemayoran, dan menegaskan bahwa jika di PSM Makassar ada Ramadhan Sananta maka di Bali United ada Spasojevic. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Musim ini, Bali United mendapat banyak pelajaran berharga. Terutama di putaran kedua Liga 1 musim 2022/2023.

Pelatih memiliki tugas penting jika masih ingin dianggap sebagai klub muda, kaya, berbahaya dan juara untuk musim depan.

Serdadu Tridatu, julukan Bali United, telah melakukan sejumlah evaluasi, usai kekalahan di dua laga terakhir.

Serdadu Tridatu mematok target menang harga mati untuk menutup musim 2022/2023. Bali United pun akan bersua dengan PSIS Semarang, Rabu besok, 12 April 2023.

Pertandingan yang mempertemukan dua tim Liga 1 yang tengah dalam kondisi berbeda dalam dua laga terakhir.

Bali United kehilangan poin dari markas Borneo FC Samarinda dan PSS Sleman. Sedangkan PSIS Semarang sukses meraih kemenangan atas PSS Sleman dan PSM Makassar.

Baca juga: Last Game! Ambisi Menang dan Nirbobol di Laga Penutup, Bali United Siap Puputan

Baca juga: Irfan Jaya Ungkap Alasan Turunnya Performa Bali United, Stadion Jadi Salah Satu Faktornya

Laga pekan ke-34 ini adalah the last game. Untuk pertandingan terakhir ini, Stefano Cugurra ingin membawa skuat asuhnya bisa meraih kemenangan tanpa kebobolan.

“Harus tetap punya konsentrasi dan tetap ada organisasi buat tidak ada kesalahan. Kami tidak mau kebobolan di pertandingan terakhir nanti melawan PSIS Semarang,” ungkap Teco seperti dikutip Tribun Bali dari laman resmi Bali United, Senin, 10 April 2023.

Pada putaran kedua ini, pasukan Serdadu Tridatu harus meminjam homebase sementara ke Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Hal itu karena Stadion Kapten I Wayan Dipta direncanakan akan dipakai venue pelaksanaan Piala Dunia U20 2023.

Setelah FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah agenda internasional tersebut akibat ulah penolakan-penolakan, ternyata Stadion Dipta belum bisa digunakan karena masih tahapan penyelesaian renovasi dari otoritas.

Dengan ini, Bali United dalam putaran kedua liga musim ini, secara penuh melakoni laga di luar pulau Bali.

Situasi ini yang diklaim sebagai biang kerok penampilan Bali United inkonsisten. Beberapa laga yang di atas kertas mestinya mudah malah kalah atau ditahan imbang.

Baca juga: Bursa Transfer Liga 1: Ditinggal Nadeo Argawinata, 3 Nama Masuk Radar Incaran Bali United

Selain itu, Bali United mengklaim sering dirugikan beberapa keputusan wasit yang. Dengan berbagai paparan dalih penampilan buruk, Teco berambisi membawa Bali meraih kemenangan pada laga terakhir menghadapi PSIS Semarang.

Ia pun berharap kepada wasit bisa bersikap adil bagi kedua tim yang bertanding.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved