Berita Bangli
Tingkat Kunjungan Pelancong ke Desa Penglipuran Bangli Naik 200 Persen Lebih Saat Idul Fitri 2023
Tingkat kunjungan pelancong ke Desa Penglipuran, Bangli, Bali naik 200 persen lebih saat Idul Fitri 2023.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Desa Wisata Penglipuran menjadi salah satu tujuan para pelancong, untuk menikmati masa liburan.
Seperti di momentum hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 H/2023.
Desa yang mendapat predikat terbersih ketiga di dunia itu nampak padat dikunjungi para pelancong.
Pantauan Tribun-Bali.com di momen lebaran hari kedua ini, sejak pagi para pelancong yang didominasi turis domestik sudah memadati areal desa wisata Penglipuran.
Jumlah pelancong kian bertambah saat memasuki siang hari.
Terbukti dari akses jalan menuju desa yang berlokasi di Kelurahan Kubu, Bangli ini nampak dipadati bus-bus besar, microbus, hingga kendaraan pribadi.
Manager desa wisata Penglipuran, I Wayan Sumiarsa mengatakan, pada hari-hari biasa normalnya kunjungan pelancong ke Penglipuran mencapai 1000 orang per hari.
Namun sejak memasuki momen cuti bersama pada 19 April, jumlah kunjungan terus mengalami peningkatan hingga 200 persen lebih.
"Rata-rata kunjungan per hari 1500 sampai 2000 orang. Puncaknya pada hari raya Idul Fitri tanggal 22 April 2023, tercatat jumlah kunjungan mencapai 5500 orang per hari. Dan pada lebaran hari kedua ini, hingga pukul 12.00 wita jumlah kunjungan mencapai 2000 orang," sebutnya.
Baca juga: Makan Malam di Jalan Utama Hingga Hutan Bambu Jadi Atraksi Wisata Baru Penglipuran pada 2023
Kata Sumiarsa, pada hari raya idul Fitri ini kunjungan pelancong didominasi wisatawan domestik.
Berbanding terbalik pada saat bulan ramadhan, yang lebih didominasi wisatawan mancanegara.
Serangkaian dengan momentum hari raya, imbuhnya, peningkatan jumlah pelancong masih bertahan hingga beberapa hari kedepan.
"Kami menargetkan peningkatan jumlah kunjungan dimulai saat cuti bersama, yakni 19 April hingga tanggal 30 April," ucapnya.
Dikatakan pula, Desa Wisata Penglipuran juga menghadirkan atraksi budaya yang berlokasi di sebelah pintu masuk hutan bambu.
Tujuannya untuk memecah jumlah pengunjung pada hari raya Idul Fitri. Dengan demikian pelancong tidak ngomplek di areal desa.
"Pementasan atraksi budaya ini dilakukan selama sepekan, dan seluruhnya dibawakan oleh masyarakat desa wisata Penglipuran. Dalam sehari ada dua kali pementasan, yakni pukul 11.00 wita dan pukul 15.00 wita," tandasnya. (mer)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.