Berita Badung

Penurunan Stunting Belum Capai Target, Wabup Suiasa Akui Badung Harus Kerja Keras

Penurunan Stunting Belum Capai Target, Wabup Suiasa Akui Badung Harus Kerja Keras

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribun Bali/ I Komang Agus Aryanta
Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa saat memberikan pengarahan pada acara Rembuk Stunting di Badung yang dilaksanakan di ruang Kriya Gosana, Puspem Badung pada Kamis 27 April 2023. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Masalah Stunting masih menjadi permasalahan besar di Kabupaten Badung.

Pasalnya tahun 2022 lalu, penurunan stunting di Badung belum mencapai target dari yang ditetapkan.

Penurunan stunting di Badung baru mencapai 6,6 persen dari yang ditetapkan sebesar 7,45 persen.

Hal itu pun terungkap saat Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa memberikan pengarahan pada acara Rembuk Stunting di Badung di ruang Kriya Gosana, Puspem Badung pada Kamis 27 April 2023

Selaku Ketua Tim Terpadu Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Badung, Suiasa pun mengajak Tim percepatan penurunan stunting untuk bekerja lebih keras guna mencapai target penurunan stunting di Kabupaten Badung. 

"Kita harus melakukan kerjasama yang didalamnya ada koordinasi, kolaborasi, koneksitas dan saling perkuat," tegas Suiasa pada rapat yang dihadiri Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) I Nyoman Gunarta serta anggota Tim Terpadu Penurunan Stunting Kabupaten Badung. 

Suiasa menyebutkan, rembuk stunting ini merupakan salah satu upaya evaluasi dan menemukan strategi dalam penurunan stunting.

Seperti diketahui Rembuk stunting merupakan salah satu rangkaian pramusyawarah desa untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa tahun 2023, juga menjadi amanat Pemerintah Pusat dan Kabupaten terhadap pemerintah desa agar memprioritaskan penggunaan dana desa tahun 2023 untuk pencegahan dan penanganan stunting.

"Kita harus mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat pencapaian target kinerja output dan outcome serta merumuskan tindak lanjut perbaikan agar target kinerja dapat dicapai. Tim ini juga harus lebih kreatif dan inovatif mulai dari sosialisasi hingga ketepatan program dan proporsional memposting anggaran," jelas Suiasa.

Dari data yang ada, kata Suiasa target penurunan stunting di Badung pada tahun 2022 sebesar 6,05 persen, sementara Provinsi Bali memberikan kepada Badung target 7,45 persen.

Hanya saja saat itu atau tahun 2022 Badung bisa mencapai target penurunan stunting 6,6 persen.

"Jadi kita belum mencapai target yang ditetapkan provinsi," jelasnya. 

Dengan kondisi ini, politisi asal Pecatu Kuta Selatan itu meminta tim  bekerja lebih keras, karena di tahun 2023 kembali di target penurunan stunting sebesar 6,0 persen. 

"Jadi kerja kita dobel, karena kita harus mencapai kekurangan target tahun 2022 dan target 6,0 di 2023 juga harus tercapai. Ini jadi catatan penting kita dan sebagai dasar dalan rumbuk ini. Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan strategi operasional yang bisa dilaksanakan bersama-sama," ujarnya.

"Mari bekerja kolektif, kita harus bersama-sama bekerja dan bekerja bersama-sama dalam penanganan stunting di Badung," tambahnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved