Berita Klungkung
Bagikan Pupuk Organik Gratis ke Dua Subak, Pemkab Klungkung Kembangkan Pertanian Ramah Lingkungan
Pemkab Klungkung membagikan pupuk organik secara gratis ke Subak Selisihan, Subak Pegatepan di Gelgel dan Subak Kacangdawa di Desa Kamasan.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Jika hendak mendukung pertanian ramah lingkungan, ia berharap pemerintah bisa memberikan bantuan pupuk organik secara berkelanjutan di para petani.
"Kami menyambut baik pemberian pupuk organik gratis ini di masa kelangkaan pupuk kimia. Tapi mami juga harapkan untuk seterusnya mendapat perhatian seperti ini dari pemerintah," harap Nyoman Swidana.
Sementara Sabtu (6/5/2023), Pemkab Klungkung juga membagikan pupuk organik gratis sebanyak 10 ton untuk petani di Subak Pegatepan Desa Gelgel, dan Subak Kacangdawa di Desa Kamasan.
Klian subak Pegatepan Nengah Sirna mengatakan, Subak Pegatepan memiliki luas 173 hektar, anggota 375 orang.
Menurutnya, kedepan pupuk tersebut akan sangat bermanfaat bagi petani karena diklaim dapat meningkatkam produksi.
Terutama mengurangi biaya pembelian pupuk.
"Saya akan mengajak anggota subak yang lain untuk lebih serius menggarap pertanian organik, selain mengurangi biaya pembelian pupuk juga hasilnya yang lebih baik," ungkapnya.
Penyaluran pupuk organik gratis itu juga dihadiri Kapolres Klungkung AKBP I Nengah Sudiarta, Dandim 1610/Klungkung, Letkol Inf Armen, Kadis Pertanian IB. Gede Juanida dan Kepala Dinas Pertanahan dan Lingkungan Hidup Ketut Suadnyana.
Tunjukkan Evektivitas Pupuk Olahan Sampah
Sebelumnya Pemkab Klungkung telah melakukan efektivitas penggunaan pupuk kompos dari olahan sampah organik di TOSS Centre, Dusun Karangdadi, Desa Kusamba dengan melakukan demplot (demontrasi plot)
Demplot tersebut dilaksanakan di lahan seluas sekitar 26 are milik Balai Bibit Utama (BBU) Provinsi Bali, Karangdadi Desa Kusamba, Klungkung.
Varietas yang digunakan yakni padi jenis Ciherang, dengan usia tanam tanam 105 hari.
Pelaksanaan demplot, dibagi menjadi 4 petak lahan. Petak I dengan luas sekitar 6 are, memanfaatkan pupuk organik jenis osaki sebanyak 1,34 ton sejak awal masa tanam hingga panen.
Sementara petak II juga memanfaatkan lahan seluas 6 are, dengan memamfaatkan pupuk organik jenis osaki sebanyak 1,18 ton.
Sementara petak III memanfaatkan luas lahan sekitar 6 are, memanfaatkan pupuk organik jenis curah sebanyak 1,42 ton dari awal masa tanam hingga masa panen.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.