Haji Bambang Santoso Serahkan Berkas Pendaftaran ke KPU Bali, Irit Bicara Soal Pesaingnya! 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Incumbent DPD RI, Haji Bambang Santoso, menyerahkan berkas pendaftaran ke KPU Bali pada Jumat 12 Mei 2023.

Berkas pendaftaran diserahkan ke KPU Bali, lantaran Haji Bambang Santoso akan kembali berlaga memperebutkan kursi DPD RI di Pemilu 2024 mendatang.

Bambang Santoso yang tiba di KPU Bali sekitar pukul 15.00 Wita itu, didampingi oleh belasan rekannya.

Diketahui, Bambang Santoso menyerahkan berkas pendaftarannya mendekati masa akhir pendaftaran.

Menanggapi hal tersebut, Bambang Santoso menuturkan, dirinya memiliki jadwal kegiatan yang begitu padat.

Sehingga pihaknya harus mengatur jadwal terlebih dahulu guna mendaftarkan diri ke KPU Bali.

Baca juga: Gedung Rp 12 Miliar Bocor Setelah Peresmian, Dewan Klungkung Sebut Pengerjaan Amburadul

Baca juga: Blue Squad PAN Diisukan Bakal ke Bali, Sekretaris DPW PAN: Tingkatkan Semangat PAN di Pemilu 2024

“Kami ini kan incumbent. Jadwal kegiatan begitu padat dan tentu kami harus menyesuaikan dengan jadwal-jadwal kami yang begitu banyak.”

“Sehingga ketika ada waktu sela, jedanya di sini, kami datang kemari,” ungkap Bambang Santoso kepada awak media usai menyerahkan berkas pendaftaran ke KPU Bali.

Partarungan perebutan kursi DPD RI Pemilu 2024 cukup sengit. Khususnya bagi Bambang Santoso yang pada Pemilu 2019 lalu menempati urutan terakhir dari calon DPD RI yang lolos mewakili Bali ke Senayan.

Pasalnya, Bambang Santoso akan menghadapi Mantan Walikota Denpasar Rai Mantra dan Mantan Bupati Karangasem I Wayan Geredeg serta pengusaha sekaligus mantan politisi NasDem Niluh Djelantik.

Ditambah lagi, kini Bambang Santoso akan menghadapi Ainun Ni’am pengurus pondok pesantren di Tabanan yang juga Umat Muslim, sama seperti Bambang Santoso.

Menanggapi persaingannya dengan Ainun Ni’am, Bambang Santoso tak dapat berbicara banyak.

Bambang Santoso memandang, tak elok baginya untuk mengomentari urusan orang lain.

Ia mengaku telah terbiasa menghadapi berbagai kesulitan.

“Kalau masalah itu (Ainun Ni’am), saya no comment. Saya tidak elok kalau ikut campur rumah tangganya orang lain. Terima kasih.”