Pemilu Turkiye
Hasil Sementara Pemilu Turkiye 2023: Erdogan Unggul, Berikut Jejaknya Pimpin Turkiye Selama 20 Tahun
Update Pemilu Turkiye, Presiden Recep Tayyip Erdogan dan koalisi People's Alliance unggul sangat tipis dari pesaingnya, Kemal K l çdaro lu
Erdogan dilarang mencalonkan diri kembali sebagai perdana menteri pada 2014 karena telah mencapai batas tiga kali masa jabatan.
Dia kemudian mencalonkan diri untuk peran seremonial sebagai presiden dalam pemilihan langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Erdogan berencana mereformasi jabatan tersebut melalui konstitusi yang baru, yang oleh para kritikus diyakini akan menantang pendirian sekuler negara itu.
Dia menghadapi dua ujian atas kekuasaannya pada masa-masa awal kepresidenannya.
Partainya kehilangan suara mayoritas di parlemen selama beberapa bulan pada 2015.
upaya kudeta terjadi untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade di Turkiye dua tahun berikutnya, tepatnya pada 15 Juli 2016.
Hampir 300 warga sipil tewas saat orang-orang tersebut berupaya memblokir pergerakan maju komplotan kudeta.
Plot kudeta itu dituduhkan pada kelompok Gulen, yang dipimpin oleh seorang cendekiawan Islam yang berbasis di AS bernama Fethullah Gulen.
Gerakan sosial dan budaya dari kelompok Gulen telah membantu Erdogan meraih kemenangan dalam tiga pemilihan berturut-turut.
Namun demikian, timbul dampak yang dramatis bagi masyarakat Turkiye ketika kedua sekutu itu bercerai.
sekitar 150.000 pegawai negeri dipecat dan lebih dari 50.000 orang ditahan termasuk tentara, jurnalis, pengacara, polisi, akademisi, hingga politisi Kurdi saat upaya kudeta pada 2016.
Aksi represif terhadap kritik ini memicu kekhawatiran internasional, dan berkontribusi pada mendinginnya hubungan Turkiye dengan Uni Eropa: pengajuan Turkiye untuk bisa bergabung dengan Uni Eropa tidak berprogres selama bertahun-tahun.
Argumen Turkiye soal masuknya imigran ke Yunani memperburuk situasi itu.
Erdogan menang tipis dalam referendum 2017 yang memberinya kekuasaan kepresidenan, termasuk hak untuk memberlakukan status keadaan darurat dan menunjuk pejabat tinggi publik, serta untuk campur tangan dalam sistem hukum.
Ia juga tumbuh sebagai tokoh penting dalam politik internasional sepanjang masa kepemimpinannya.
Erdogan menunjukkan Turkiye sebagai kekuatan regional dan gaya diplomasinya yang agresif membuat marah para sekutunya di Eropa dan sekitarnya.
Dekat dengan Vladimir Putin
Ia berhubungan dekat dengan Vladimir Putin dari Rusia dan memposisikan dirinya sebagai penengah dalam perang Rusia di Ukraina meskipun dia adalah pemimpin dari negara anggota NATO.
Erdogan membantu menengahi kesepakatan yang membuka koridor aman untuk ekspor biji-bijian melalui Laut Hitam, dan mencegah penghentiannya saat Rusia berencana mengakhiri perjanjian tersebut.
Dia juga membuat Swedia dan Finlandia menunggu pengajuan mereka untuk bergabung dengan aliansi NATO.
Erdogan akhirnya menyetujui Finlandia untuk bergabung, tapi menahan Swedia dan menuduh negara itu menyembunyikan separatis Kurdi dan pembangkang lainnya yang dia anggap sebagai “teroris”.
Keadaan berbalik Banyak kritikus memandang pemilihan lokal 2019 sebagai “pukulan pertama” bagi pemerintahan panjang Erdogan karena partainya kalah di tiga kota terbesar: Istanbul, Ankara, dan Izmir.
Kekalahan wali kota Istanbul kepada Ekrem Imamoglu yang merupakan oposisi utama dari Partai Rakyat Republik (CHP) merupakan pukulan telak bagi Erdogan, yang pernah menjadi wali kota Istanbul pada 1990-an.
Saat ini, Imamoglu berupaya memperluas kesuksesannya pada level nasional.
Dia berkampanye bersama calon presiden dari kubu oposisi yang bersatu melawan Erdogan, Kemal Kilicdaroglu.
Kritik atas kurangnya kesiapsiagaan pemerintah dan lambatnya respons terhadap gempa dahsyat yang menewaskan lebih dari 50.000 orang dan membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal adalah satu dari banyak tantangan yang dihadapi kubu Erdogan.
Tantangan lainnya adalah kondisi ekonomi yang memburuk di mana jutaan orang menderita akibat krisis biaya hidup.
Pada 14 Mei, Erdogan mempertaruhkan warisannya selama dua dekade dalam pemungutan suara melawan aliansi oposisi yang kuat.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Hasil Sementara, Erdogan Unggul Di Pemilu Turkiye 2023, Ini Profil & Jejak Erdogan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.