Berita Badung
PDAM Badung Telah Deteksi Pencuri Air Bersih, Dijual Lagi dengan Tiga Mobil Tangki
Kasus pencurian air bersih di Badung, PDAM Badung sedang melakukan pemanggilan
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Kasus pencurian air bersih milik PDAM Badung di Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Bali sampai saat ini terus berlanjut.
Pihak Perumda Air Minum Tirta Mangutama mengaku telah mengantongi hasil kajian Tim Satuan Pengawas Intern (SPI).
Bahkan saat ini, PDAM Badung sedang melakukan pemanggilan terhadap oknum pelanggan tersebut.
Akan dilakukan perhitungan terkait berapa kerugian yang dialami PDAM Badung.
Baca juga: Kasus Pencurian Air PDAM Badung Berlanjut, Oknum Pelanggan Akan Dipanggil Untuk Hitung Kerugian
Direktur Teknik Perumda Air Minum Tirta Mangutama Badung, Made Suarsa tak menampik hal tersebut.
Pihaknya mengakui akan melayangkan surat panggilan kepada oknum pelanggan yang melakukan pencurian air bersih hingga menimbulkan kerugian.
"Waktu ini, kami sudah rapat dan akan memberikan surat pemanggilan terkait dengan berapa kerugian secara perhitungan perusahaan yang harus dibayarkan. Kalau ternyata dalam pemanggilan tidak mau membayar baru mekanismenya akan dilaporkan," ujar Made Suarsa.
Pihaknya mengakui, dalam aturan di Perumda Air Minum Tirta Mangutama Badung, terdapat dua kebijakan.
Pertama, jika pencurian dilakukan oleh pelanggan akan dikenakan sanksi ganti rugi.
Kedua, jika pencurian dilakukan oleh bukan pelanggan akan dilaporkan ke pihak berwajib.
"Kalau dia mau membayar kerugian ya, sudah selesai sampai di sana, karena sudah memiliki itikad baik. Kita lakukan secara kekeluargaan dulu, tapi kalau bukan pelanggan kita laporkan langsung ke pihak berwajib," ujarnya.
Terkait hasil penelusuran SPI, pihaknya mengakui pencurian dilakukan oleh warga Badung yang notabene merupakan pelanggan Perumda Air Minum Tirta Mangutama.
Oknum pelanggan memasang illegal connecting di Water Meter (WM) dan airnya diduga diperdagangkan.
"Oknum memiliki tiga mobil tangki, dan pencurian ini dilakukan sejak 2021. Perilaku ini merugikan kami," ucapnya seraya mengatakan akan menelusuri adanya perilaku serupa di kawasan lainnya.
"Indikasinya tidak hanya di sini (Pecatu) saja, nanti akan kita cek jika penggunaan airnya nol kita akan telusuri. Kami akan benar-benar survei kemungkinan pelanggan yang nol pemakaiannya," tegasnya. (gus)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.