Pemilu 2024
Profil I Made Urip: Anggota DPR RI Fraksi PDIP 5 Periode, Siap Maju Jadi Calon Bupati Tabanan 2024
Berikut ini adalah profil I Made Urip kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Dirinya sendiri merupakan peraih perolehan suara terbesar untuk DPR RI pada 2019 lalu.
Di mana untuk skala nasional atau DPR RI dirinya peraih perkenan suara terbesar ke tujuh.
“Suara saya tebesar di Bali sekitar 255.130 suara. Dan nomor tujuh untuk nasional,” katanya.
Suara Made Urip Cukup Tinggi Dibandingkan Petahanan
Suara Made Urip sendiri cukup tinggi dengan perolehan 255.130 suara.
Dibandingkan dengan suara calon Bupati Sanjaya dan Edi Wirawan.
Pasangan Komang Gede Sanjaya berpasangan dengan I Made Edi Wirawan paket (Jaya-Wira) mendapat perolehan suara sebanyak 207.276 (72,9 persen).
Sedangkan, untuk paslon nomor urut 2, Anak Agung Ngurah Panji Astika dan I Dewa Nyoman Budiasa mendapat perolehan suara 77.141 (27,1 persen).
Untuk bakal calon legislatif DPR RI dari PDI Perjuangan sendiri, nantinya ada beberapa incumbent seperti IG Kesuma Kelakan, Kariyasa kemudian, Nyoman Parta dari Tabanan menggantikan dirinya ada Nyoman Adi Wiryatama dan ada sekitar tiga orang perempuan.
Yakni, istri mantan Bupati Buleleng, anggota DPRD Provinsi Gusti Diah dan Sagung Ratu dari Gianyar.
“Kalau untuk mau ke mana (perolehan suara diberikan) itu terserah lah,” tegasnya.
Made Urip mengaku, bahwa dirinya memang tidak akan bisa jauh dari politik.
Sebab, dirinya merupakan kader dari mulai tahun 1980-an.
Baca juga: PROFIL Lolak: Bacaleg DPR RI dari Hanura Dapil Sulawesi Tengah hingga Pendiri Yayasan Kesenian Bali
Di mana dulu mulai dari Korcam Partai Demorkasi Indonesia atau kini PDI Perjuangan.
Kemudian, Wakil Ketua DPC PDI Tabanan pada era 1988 hingga 1994, Wakil Sekretaris DPD PDI Bali pada 1994-1998.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali pada 2000-2005.
Selanjutnya duduk di DPP PDI Perjuangan pada 2015 hingga 2019.
Dan saat ini menjadi Ketua Bidang Pangan, Pertanian, Kehutanan dan Lingkungan Hidup DPP PDI Perjuangan (2019–2024).
“Saya pasti akan tetap di Politik karena 41 tahun di partai. Ini partai pertama dan terakhir saya. Dari era Korcam sampai kongres Surabaya di 90-an,” bebernya.
(*)
(Tribun-Bali.com/ I Made Ardhiangga Ismayana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.